Home » » PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA GURU

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA GURU

Written By haris on Wednesday, May 26, 2010 | 1:12 PM


PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA GURU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan, baik dalam jalur sekolah maupun luar sekolah guru memegang posisi yang paling strategis. Kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan harus ditopang oleh pelaku pendidikan yang berada di lapis paling depan yaitu guru melalui interaksinya dengan peserta didik. Keberhasilan pendidikan sesungguhnya akan terjadi bila ada interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Dalam kondisi inilah guru yang memegang peranan strategis. Semua kebijakan pendidikan bagaimanapun bagusnya tidak akan memberi hasil optimal, sepanjang guru belum atau tidak mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan otonomi pedagogisnya, yaitu kemandirian guru dalam memerankan fungsinya secara proporsional dan profesional. Kemandirian guru akan tercermin dalam perwujudan kinerja guru sebagai pribadi, sebagai warga masyarakat, sebagai pegawai dan sebagai pemangku jabatan profesional guru.
Nurhadi (2003) menyatakan bahwa kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas, kemajuan, dan perkembangan suatu negara pada umumnya dan generasi muda pada khususnya. Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas guru. Dengan dilengkapi suatu perangkat mengajar, guru melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional sekaligus pengemban profesi sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Tugas guru memang berat tetapi juga mulia, karena guru memiliki dua fungsi yaitu sebagai pengajar sekaligus juga sebagai pendidik. Sehingga tugasnya tidak hanya memberikan dan mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada anak didiknya tetapi juga membina peserta didik untuk memiliki dan mengembangkan sikap serta kepribadian yang positif dan dapat dipertanggungjawabkan di lingkungan masyarakat. Di sini diperlukan adanya interaksi antara guru dan peserta didik, baik dikelas maupun di luar kelas. Dalam interaksi itu diperlukan adanya keteladanan secara nyata dari guru, sehingga tidak tertutup kemungkinan guru dapat mempengaruhi keputusan peserta didik dalam hal pemilihan jurusan atau program keahlian, pengembangan karir, peningkatan prestasi belajar, pengembangan kepribadian dan memberikan kepuasan didalam mengikuti proses belajar mengajar.
Keberhasilan guru dalam menjalankan profesinya untuk meningkatkan kepercayaan yang diberikan pimpinan sekolah, maupun penghargaan berupa pencapaian angka kredit, kenaikan pangkat bagi guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Prestasi tersebut tidak akan mencapai hasil yang maksimal apabila tidak ada motivasi kerja, motivasi adalah suatu kebutuhan di dalam usaha pencapaian tujuan. Motivasi merupakan konsep yang kita gunakan untuk menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul dalam diri seseorang individu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku.
Di dalam memberikan motivasi, tidak akan lepas dari rencana untuk memenuhi kebutuhan materi dan non materi yang meliputi kebutuhan akan keberadaan termasuk di dalamnya kebutuhan fisik dan kebutuhan rasa aman, yang mana akan merangsang seorang guru untuk melakukan tindakan atau pekerjaan, kebutuhan akan keterkaitan termasuk didalamnya kebutuhan akan pergaulan di dalam kelompok atau lingkungan, dan kebutuhan akan pertumbuhan yang jelas dan pasti, yang akan memberikan kesempatan kepada seorang guru untuk mengembangkan potensi yang dimiliki di dalam suatu organisasi dan pada akhirnya akan mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik lagi.
Menurut Hasibuan (2003: 92) motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Oleh karena itu, seorang manajer berkewajiban untuk menciptakan suasana yang dapat secara alami memotivasi para pekerja agar dapat bekerja secara efektif untuk menghasilkan suatu hasil yang terbaik bagi perusahaan maupun bagi mereka sendiri.
Motivasi sebagaimana diungkapkan Wursanto dalam Damayanti (2005: 2) adalah alasan, dorongan yang ada di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu. Motivasi karyawan dapat dipengaruhi faktor minat, gaji yang diterima, kebutuhan akan rasa aman, hubungan antar personal dan kesempatan untuk bekerja. Dengan adanya motivasi dapat merangsang karyawan untuk lebih menggerakan tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan perusahaan. Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka akan timbul kepuasan dan kelancaran terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Penggunaan motivasi dalam manajemen SDM selain untuk meningkatkan produktivitas kerja juga bertujuan untuk meningkatkan komitmen para karyawan terhadap perusahaan.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan juga tidak terlepas dari faktor lingkungan kerja. Meskipun faktor tersebut sangat penting tetapi masih banyak organisasi yang kurang memperhatikan hal tersebut. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya kebersihan, musik dan lain-lain (Nitisemito, 2001: 183). Dari sinilah dapat dikatakan bahwa lingkungan unit kerja dapat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan, sehingga setiap organisasi atau unit kerja yang ada harus mengusahakan agar faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja dapat diusahakan sedemikian rupa sehingga nantinya mempunyai pengaruh yang positif bagi organisasi itu sendiri.
Menurut Sedarmayanti (2001: 21) lingkungan kerja dibedakan menjadi lingkungan fisik dalam arti semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja akan mempengaruhi pegawai baik secara langsung, misalnya pusat kerja, kursi, meja, maupun secara tidak langsung misalnya rumah, kantor, sekolah, sistem, jalan raya, dll. Selain lingkungan fisik ada juga lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kondisi manusia yang disebut dengan lingkungan perantara, misalnya temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, bau tak sedap, warna, dll. Lingkungan dimana seseorang melakukan segala aktivitasnya akan mempengaruhi produktivitasnya.
Sesungguhnya produktivitas dan prestasi kerja guru sangat dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor antara lain kondisi fisik dan mental, tingkat pendidikan, motivasi kerja, keamanan dan keselamatan di dalam bekerja, jaminan sosial dan kesejahteraan, kemajuan teknologi dan yang tak kalah pentingnya adalah peran dan kebijakan-kebijakan pimpinan (Rahardja, 2004).
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan) (Kussriyanto, 1993: 1). Produktivitas tenaga kerja dalam hal ini guru adalah salah satu ukuran organisasi (sekolah) dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002: 2).
Sebagai wujud nyata pelaksanaan otonomi daerah dan dalam rangka mewujudkan SMK Negeri 2 Nganjuk sebagai Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bisnis Manajemen di bawah Dinas Pendidikan dan Olah Raga Daerah Kabupaten Nganjuk yang tamatannya dapat bersaing pada pasar kerja, maka lembaga tersebut perlu menempatkan tenaga-tenaga yang profesional dan handal yang dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat. Untuk itu SMK Negeri 2 Nganjuk berusaha memotivasi dan memberi dukungan kepada tenaga pengajar (guru) untuk dapat bekerja lebih profesional.
Penciptaan sumber motivasi berupa gaji dan insentif sebagaimana pada perusahaan bisnis tentunya agak sulit diterapkan pada institusi sekolah negeri semacam SMK Negeri 2 Nganjuk. Oleh karena itu strategi untuk meningkatkan gairah kerja harus lebih diarahkan pada aspek-aspek non finansial, misalnya penghargaan, rasa idealisme, pengakuan, pelatihan, fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan penciptaan lingkungan kerja pendidikan yang kondusif. Dengan demikian pengelolaan diharapkan berbagai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah akan mampu menunjang peningkatan prestasi siswa dan pada akhirnya output anak didik betul-betul kompeten di bidangnya untuk dapat bersaing pada pasar kerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Guru SMK Negeri 2 Nganjuk”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah motivasi dan lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja guru SMKN 2 Nganjuk?
2. Apakah motivasi dan lingkungan kerjs secara simultan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja guru SMKN 2 Nganjuk ?
3. Manakah yang lebih dominan berpengaruh antara motivasi dengan lingkungan kerja terhadap peningkatan prestasi kerja guru SMKN 2 Nganjuk?
1.3. Tujuan Penelitian
Memperhatikan rumusan masalah yang telah ditentukan, dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah motivasi dan lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja guru SMKN 2 Nganjuk.
2. Untuk mengetahui apakah motivasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja guru SMKN 2 Nganjuk
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih dominan berpengaruh antara motivasi atau lingkungan kerja terhadap peningkatan prestasi kerja guru SMKN 2 Nganjuk.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dinilai sangat penting karena diharapkan hasilnya dapat memberi manfaat :
1. Bagi SMKN 2 Nganjuk
a. Sebagai masukan bagi pimpinan sekolah maupun guru-guru SMKN 2 Nganjuk untuk bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan motivasi dan prestasi kerja guru.
b. Dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan, khususnya yang berkaitan dengan pemberian motivasi dan program penyempurnaan lingkungan kerja bagi para guru khususnya dan seluruh warga sekolah pada umumnya.
c. Dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh gambaran atau masukan mengenai hasil dan pengaruh pelaksanaan program penyempurnaan lingkungan kerja terhadap peningkatan prestasi kerja guru SMKN 2 Nganjuk.
2. Bagi Peneliti
Sebagai wahana informasi yang berguna, khususnya dalam meningkatkan kualitas dan prestasi kerja.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam penelitian selanjutnya, utamanya yang mengupas tentang permasalahan yang berkaitan dengan motivasi kepada karyawan dan penyempurnaan lingkungan kerja serta peningkatan prestasi kerja guru, khususnya di SMKN 2 Nganjuk.
4. Bagi Masyarakat Luas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan kepada pembaca dan masyarakat luas kajian tentang motivasi dan lingkungan kerja.

untuk kelanjutannya dapat di download disini
Share this article :

0 Komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik

 
Support : Aris Decoration | Galaxy Young
Copyright © 2014. All in here - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger