Home » » Cara Memilih Oli Yang Benar

Cara Memilih Oli Yang Benar

Written By haris on Wednesday, June 9, 2010 | 8:50 AM


Agan-agan sekalian, kebanyakan dari kita memilih oli hanya berdasarkan parameter SAE yang disesuaikan dengan spesifikasi kendaraan kita yang biasanya tertulis 5W50,15W50, 15W40, dst. padahal ada hal lain yang tak kalah penting untuk mengetahui KUALITAS dari pelumas yang kita gunakan yaitu sertifikasi API (American Petroleum Institute), ACEA (Association Des Constructeurs Europeens d'Automobiles), ILSAC (pada beberapa oli), JASO (Japan Automotive Standard Association) dan beberapa sertifikasi lain yang dikeluarkan khusus oleh perusahaan manufaktur/produsen untuk melegitimasi penggunaan pelumas tersebut atau yang berarti bahwa pelumas tersebut telah diuji dan dinyatakan disetujui atau approved oleh produsen untuk digunakan pada kendaraan produksi mereka.


FUNGSI OLI

Pada umumnya kita beranggapan bahwa fungsi utama oli hanyalah sebagai pelumas mesin. Padahal oli memiliki fungsi lain yang tak kalah penting, yakni antara lain sebagai Pendingin, Pelindung dari Karat, Pembersih dan Penutup Celah pada Dinding Mesin.Semua Fungsi tersebut adalah sangat erat berkaitan, sebagai Pelumas, Oli akan membuat gesekan antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Selain itu Oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat Celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin.Dengan tingkat kekentalan yang disesuaikan dengan kapasitas volume maupun kebutuhan mesin. Maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun disisi lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi pompa oli.

Selain itu kandungan aditif dalam oli, akan membuat lapisan film pada dinding silinder guna melindungi mesin pada saat start. Sekaligus mencegah timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak dipergunakan dalam waktu yang lama. Disamping itu pula kandungan aditif deterjen dalam pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian oli.


MEMILIH OLI

Semakin banyaknya pilihan oli saat ini, tentunya akan membuat kita sedikit bingung, karena semua produsen oli pasti mengatakan oli mereka yang paling bagus. Namun ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan acuan antara lain, kenali karakter kendaraan anda, spesifikasi mesin serta lingkungan dimana mayoritas anda berkendaraan (suhu, kelembaban udara, debu, dsbnya.).

Perhatikan Peruntukan dan Kualitas Pelumas

Perhatikan peruntukan pelumas, apakah digunaan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel, 2 tak atau 4 tak, peralatan industri, dan sebagainya. Kualitas dari oli sendiri pada umumnya ditunjukkan oleh kode API (American Petroleum Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. Contoh API: SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua menunjukkan nilai kualitas oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern.

Ada dua kelompok kategori API service yaitu:

1. Kategori API Service untuk pelumas kendaraan berbahan bakar bensin

2. Kategori API Service untuk pelumas kendaraan bermesin diesel

API Service Pelumas Mesin Berbahan Bakar Bensin

- SL = dapat dipakai untuk semua mesin mobil berteknologi baru dan sebelumnya. Diperkenalkan pada tanggal 1 juli 2001, Pelumas berkategori SL dirancang untuk memberikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik dan dirancang untuk penggunaan pelumas yang lebih irit. Pada beberapa oli telah memenuhi sertifikasi ILSAC atau kualifikasi sebagai hemat energi

SJ = untuk mesin kendaraan tahun 2001 dan sebelumnya

SH = untuk mesin kendaraan tahun 1996 dan sebelumnya

SG = untuk mesin kendaraan tahun 1993 dan sebelumnya

SF = untuk mesin kendaraan tahun 1988 dan sebelumnya

SE = untuk mesin kendaraan tahun 1979 dan sebelumnya

SD = untuk mesin kendaraan tahun 1971 dan sebelumnya

SC = untuk mesin kendaraan tahun 1967 dan sebelumnya

SB dan SA = sudah tidak direkomendasikan

API Service Pelumas Mesin Diesel

CI-4 = Diperkenalkan pada tanggal 5 september 2002, untuk mesin 4T, kecepatan tinggi. Diformulasikan untuk mempertahankan daya tahan mesin. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4

CH-4 = Diperkenalkan pada tahun 1998, untuk mesin 4T, kecepatan tinggi. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4, dan CG-4

CG-4 = Diperkenalkan pada tahun 1995, untuk mesin 4T, beban berat, kecepatan tinggi yang menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur 0.5%.Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, dan CF-4

CF-4 = Diperkenalkan pada tahun 1990, untuk mesin 4T kecepatan tinggi dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, dan CE

CF-2 = Diperkenakan tahun 1994, untuk mesin beban berat 2T, Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD-II

CF = Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk kendaraan off-road, mesindiesel indirect-injection dan mesin diesel lainnya yang menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur diatas 0.05%. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD

CE = Diperkenalkan pada tahun 1987, untuk mesin 4T, kecepatan tinggi dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CC, dan CD

CD-II = Diperkenalkan pada tahun 1987 untuk mesin 2T

CD Diperkenalkan pada tahun 1955. Untuk mesin turbocharger maupun gas buang biasa

CC = untuk mesin yang diperkenalkan pada tahun 1961

CB dan CA = sudah tidak direkomendasikan

Pilih Kekentalan Pelumas yang Tepat

Tingkat kekentalan pelumas yang juga disebut "Viskosity-Grade" adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu Kode pengenal Oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. SAE 40 atau SAE 15W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.


Keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral :

- Lebih stabil pada temperatur tinggi (less volatile) sehingga kadar penguapan rendah

- Mengontrol/mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin

- Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin

- Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin

- Tahan terhadap perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama sehinggalebih ekonomis dan efisien

- Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin

- Mengandung detergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak

Oli mineral biasanya dibuat dari hasil penyulingan sedangkan oli synthetic dari hasil campuran kimia. Bahan oli synthetic biasanya PAO (PolyAlphaOlefin).
Jadi oli mineral API SL kualitasnya tidak sama dengan oli Synthetic API SL. Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru (turbo,supercharger, dohc, dsbnya) juga yang membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana celah antar part/logam lebih kecil/sempit/presisi dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna. Mengingat bahannya masih alami, oli mineral amat cocok untuk motor motor lawas, kelebihannya, oli tak mudah menguap saat mesin ada pada temperatur ideal, sehingga jeroan yang sudah aus tidak bertambah parah. Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun 2001 keatas disarankan sudah menggunakan oli yang bertipe synthetic baik semi synthetic (campuran dengan mineral oil) atau fully-synthetic.

Oli fully synthetic harganya bisa 2X - 4X lebih mahal dari yang semi synthetic.
Oli semi synthetic harganya bisa 2x lebih mahal dari oli mineral.

Kalau untuk pemakaian sehari-hari cukup yang semi synthetic.


MITOS

Minimnya pengetahuan tentang perkembangan teknologi pelumas, menyebabkan timbulnya banyak mitos di masyarakat. Sebagai contoh, saat mengganti oli mesin ... oli bekas berwarna hitam ... sering dianggap oli berkualitas buruk.

Padahal justru sebaliknya, perubahan warna oli menandakan bahwa oli telah bekerja dengan baik sebagai pelarut kotoran. Selanjutnya kotoran akan terbawa keluar pada saat pergantian oli dilakukan, karenanya dinding mesin akan terbebas dari kerak.

Dilain pihak, apabila perubahan warna tersebut terjadi dalam kurun waktu yang sangat dekat (terhitung sejak saat pergantian pertama), itu menandakan kemungkinan adanya kerusakan komponen didalam mesin sehingga oli cepat teroksidasi.
Share this article :

0 Komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik

 
Support : Aris Decoration | Galaxy Young
Copyright © 2014. All in here - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger