Mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan (PKOP4206) berbobot 3 sks dengan 6 pokok kajian yang tertuang dalam 6 Modul. Pada mata kuliah ini membahas dan mengkaji berbagai permasalahan kewirausahaan yang terjadi di era reformasi dan globalisasi.Selanjutnya, dibahas pula bagaimana menjadi wiraswastawan yang tangguh berwirausaha. Setelah mempelajari Modul ini diharapkan Anda dapat:
Mata kuliah ini disusun dalam 6 Modul sebagai berikut.
Untuk mempelajari mata kuliah ini, Anda dapat mempelajarinya secara mandiri atau berdiskusi secara berkelompok. Selain itu, Anda dapat mengerjakan latihan-latihan dan tes formatif yang terdapat di setiap akhir kegiatan belajar. Selanjutnya agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari mata kuliah ini, ikutilah petunjuk belajar berikut ini.
Selanjutnya silakan Anda mempelajari mata kuliah ini, mulailah dari Modul 1 berurutan sampai dengan Modul 6 dengan baik. MODUL 1: Konsep-konsep Dasar Kewirausahaan/Entrepreneurship Kegiatan Belajar 1: Konsep-konsep Dasar Kewirausahaan Rangkuman Konsep entrepreneurship mulai diperkenalkan pada abad ke-18 di Prancis oleh Richard Cantillon. Pada periode yang sama di Inggris juga sedang terjadi revolusi industri yang melibatkan sejumlah entrepreneur. Kemudian, gagasan tersebut dibahas secara lebih mendalam oleh Joseph Schumpeter, seorang ahli ekonomi Jerman, pada tahun 1911. Melalui teori pertumbuhan ekonomi dari Schumpeter konsep entrepreneurship telah didudukkan pada posisi yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan.Pengertian entrepreneurship itu sendiri berkembang sejalan dengan evolusi pemikiran para ahli ekonomi di dunia barat, kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk ke Indonesia. Di negara kita sendiri konsep entrepreneurship tersebut dialihbahasakan sebagai kewiraswastaan atau kewirausahaan. Dari sejumlah definisi yang dikemukakan oleh para ahli baik dalam maupun luar negeri diketahui bahwa terdapat banyak keragaman definisi yang terjadi. Hal ini sangat mungkin karena konsep kewirausahaan itu sendiri merupakan konsep ilmu sosial yang bersifat dinamis dan akan selalu mengalami perubahan seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh perkembangan ilmu itu sendiri. Sejumlah definisi yang telah disumbangkan oleh para ahli tersebut merupakan landasan bagi pengembangan studi lebih lanjut. Kegiatan Belajar 2: Sifat dan Ciri-ciri Kewirausahaan Rangkuman Dari beberapa literatur asing dan dalam negeri diperoleh gambaran bahwa begitu banyak rumusan tentang ciri-ciri atau karakteristik dari para wirausaha yang telah memperkaya wacana kewirausahaan itu sendiri. Sejak konsep entrepreneurship diperkenalkan sampai dengan sekarang terdapat kecenderungan adanya berbagai penambahan dalam ciri-ciri tersebut. Hal ini bisa dipahami mengingat semakin modern tingkat kehidupan suatu masyarakat maka akan semakin kompleks dan bervariasi pula hal-hal yang bisa dilakukan oleh seorang wirausaha. Dan setiap perubahan pola kehidupan suatu masyarakat selalu meminta tuntutan kemampuan yang berbeda sehingga sifat, sikap, dan ciri yang dituntut dari seorang wirausaha pada setiap tahap perubahan tersebut akan berbeda-beda pula. Apa yang disajikan dari hasil penelitian Hornaday yang kelihatan begitu mendalam tentang ciri-ciri kewirausahaan tersebut tidak tertutup kemungkinan untuk diperbarui dan diberikan penambahan-penambahan baru, tetapi paling tidak hasil penelitian beliau dapat dijadikan landasan yang sangat berharga untuk mengembangkan studi lebih lanjut. Kegiatan Belajar 3: Peran dan Fungsi Kewirausahaan Rangkuman Pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai oleh negara maju dan upaya peningkatan kesejahteraan yang sedang dilaksanakan oleh negara sedang berkembang, dalam keadaan bagaimanapun konteksnya, banyak bergantung pada mutu sumber daya manusia yang memiliki semangat kewirausahaan, yaitu manusia-manusia yang mampu berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif dan inovatif, berwawasan jauh ke depan, dan berani menghadapi tantangan serta tidak takut terhadap berbagai risiko yang akan terjadi. Hal inilah yang menegaskan peran dan fungsi kehadiran para wirausahawan dalam pembangunan. Terdapat enam peran dan fungsi kewirausahaan dalam pembangunan, yaitu sebagai inovator, perencana, pengambil keputusan, penanggung risiko, dan penghubung. Daftar Pustaka
MODUL 2: Pendidikan, Kebutuhan Berprestasi, dan Kreativitas Bagi WirausahawanKegiatan Belajar 1: Pendidikan, Kebutuhan Berprestasi, dan Kreativitas Rangkuman
Kegiatan Belajar 2: Jalan menuju Wirausaha Sukses Rangkuman
Daftar Pustaka
MODUL 3: Identifikasi Peluang Bisnis dalam Kewirausahaan Kegiatan Belajar 1: Identifikasi Peluang dalam Kewirausahaan Rangkuman Ide-ide dari wirausahawan menciptakan nilai-nilai potensial sekaligus peluang. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausahawan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi. Keberhasilan, wirausahawan bukan semata-mata karena atas ide sendiri, tetapi dapat juga berasal dari pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain.Proses penjaringan agar ide potensial menjadi produk dan jasa real melalui langkah-langkah sebagai berikut, yaitu menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksir biaya awal, dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Kegiatan mengidentifikasi pesaing merupakan upaya awal dari wirausahawan untuk dapat masuk ke pasar. Mengenal pesaing adalah hal yang sangat penting bagi wirausahawan. Wirausahawan harus membandingkan secara cermat tentang produk, harga, saluran, dan promosi yang dimiliki pesaing. Tingkat persaingan berdasarkan tingkat substitusi produk terdiri atas persaingan merek, persaingan industri, persaingan bentuk dan persaingan generik. Strategi Industri adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan pada pasar bersaing sempurna yang terdiri atas pintu masuk dan penghalang mobilitas, pintu ke luar dan penghalang penciutan, struktur biaya, tingkat integrasi vertikal, dan tingkat globalisasi. Wirausahawan harus dapat menilai kekuatan dan kelemahan pesaing dan mengestimasi pola persaingan. Beberapa alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang usaha adalah analisis SWOT, Matriks Profil Kompetitif, dan Matriks BCG. Kegiatan Belajar 2: Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya Rangkuman Ada 3 cara yang dapat dilakukan oleh wirausahawan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu merintis usaha baru (starting), membeli perusahaan orang lain (buying), dan kerja sama manajemen (franchising). Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti (1) bidang dan jenis usaha yang dimasuki, (2) penentuan bentuk kepemilikan usaha, seperti perusahaan perorangan, Firma, Persekutuan, dan Perseroan, (3) tempat usaha yang akan dipilih, (4) organisasi usaha yang akan digunakan, seperti struktur organisasi usaha sederhana, struktur organisasi pertumbuhan usaha terbatas, struktur organisasi usaha sistem Departemen, dan struktur organisasi garis pada perusahaan besar. Ada empat hal penting untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli, yaitu alasan pemilik menjual perusahaan, potensi produk dan jasa yang dihasilkan, aspek legal yang dimiliki perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual. Franchise adalah suatu persetujuan lisensi menurut hukum antara suatu perusahaan (pabrik) penyelenggara dengan penyalur atau perusahaan lain untuk melaksanakan usaha. Perusahaan yang diberi lisensi disebut franchisor dan penyalur disebut franchisee. Dalam franchising, perusahaan yang diberi hak monopoli menyelenggarakan perusahaan seolah-olah merupakan bagian dari perusahaan pemberi lisensi yang dilengkapi dengan nama produk, merek dagang, dan prosedur penyelenggaraannya secara standar. Kegiatan pengembangan kewirausahaan pada modul ini difokuskan pada usaha kecil, hal ini dikarenakan kegiatan usaha kecil baik di Indonesia maupun di dunia cukup besar pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi. Usaha kecil relatif lebih efisien dibandingkan dengan usaha besar, seperti pada kasus krisis moneter sekitar tahun 1998. Menurut Undang-undang No. 9/1995 pasal 5 menyatakan bahwa usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,00 atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000,00. Usaha kecil adalah usaha yang menyerap 5 – 19 orang yang terdiri dari pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. Berdasarkan pengelompokan industri, terdiri atas industri kecil menyerap tenaga kerja 10 – 49 orang, industri sedang 50 – 99 orang, dan industri besar 100 orang lebih. Daftar Pustaka
MODUL 4: Manajemen Bisnis dalam Kewirausahaan Kegiatan Belajar 1: Manajemen Produksi dan Keuangan Rangkuman Dalam manajemen produksi terdapat perencanaan yang terdiri atas penempatan produk dan skala produksi, pemilihan proses produksi, serta penentuan lokasi. Pengorganisasian produksi, dan pengendalian produksi yang terdiri atas pengendalian bahan baku, tenaga kerja, persediaan produk, dan mutu produk, serta pengendalian proses produksi, sedangkan dalam manajemen keuangan terdiri atas perencanaan keuangan, analisis yang terdiri atas analisis rasio, analisis persentase per komponen, dan analisis perbandingan. Pengendalian keuangan terdiri atas pengendalian arus kas, sumber dan penggunaan dana, kas, piutang, serta persediaan.Kegiatan Belajar 2: Manajemen Pemasaran dan Sumber Daya Manusia Rangkuman Manajemen pemasaran terdiri atas perencanaan yang terdiri atas penentuan visi dan misi perusahaan, penentuan strategi dan taktik pemasaran. Pemasaran strategis terdiri atas segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran, dan penempatan produk sedangkan untuk taktik pemasaran terdiri atas taktik produk, taktik harga, taktik tempat dan distribusi, serta taktik promosi. Dalam manajemen sumber daya manusia yang perlu diperhatikan adalah perencanaan, penempatan/staffing, pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia. Daftar Pustaka
MODUL 5: Kebersamaan dan Etika Bisnis Kegiatan Belajar 1: Komunikasi Bisnis dan Negosiasi Rangkuman Setiap orang pasti mempunyai kebutuhan yang ingin dipenuhi. Akan tetapi, alat-alat pemenuhan kebutuhan tidak selamanya ada pada diri seseorang yang mempunyai kebutuhan tersebut. Untuk itu, perlu dicarikan jalan bagaimana seseorang dapat memperoleh alat-alat pemuas kebutuhan tersebut yang dikuasai oleh pihak lain. Salah satu cara adalah dengan jalan melakukan perundingan untuk dapat memperoleh alat-alat pemuas kebutuhan. Mengingat jenis kebutuhan seseorang dapat beraneka ragam maka segala sesuatu yang merupakan kebutuhan dapat menjadi objek perundingan atau negosiasi.Perundingan merupakan suatu kegiatan yang memanfaatkan informasi dan kekuatan yang dimiliki guna mempengaruhi sikap dan perilaku pihak (orang) lain, dalam suatu situasi tertentu. Perundingan merupakan satu cara yang terbaik untuk memperoleh alat-alat pemuas kebutuhan yang dikuasai oleh pihak lain. Perundingan harus komunikatif, kreatif, inovatif bahkan harus waspada dan aktif guna menembus berbagai kesulitan dan hambatan dalam perundingan agar tujuan dapat tercapai. Secara praktis perundangan dua pihak itu adalah untuk mencapai sasaran berupa tercapainya persetujuan tertentu. Setiap perundingan memerlukan persiapan yang matang dari setiap perundingan. Persiapan meliputi pengenalan akan permasalahan, asumsi-asumsi, strategi dalam perundingan, pengenalan dan penguasaan akan informasi, pengenalan akan kekuatan dan kelemahan diri sendiri, serta perhitungan faktor waktu sehingga dengan tepat dapat menerapkan strategi perundingan guna mencapai tujuan. Garis besar proses perundingan meliputi (1) persiapan sebelum maju ke meja perundingan, (2) bersoal-jawab sebagai awal dalam perundingan yang lebih merupakan penjajagan, (3) memajukan usulan, dan (4) tawar-menawar tanpa melupakan sasaran dan persyaratan/prasyarat. Setiap permasalahan yang dirundingkan hendaknya dikaitkan satu dengan lain agar sasaran dalam perundingan dapat dicapai. Kegiatan Belajar 2: Kewirausahaan yang Berasaskan Kebersamaan dan Etika Bisnis yang Sehat Rangkuman Seorang wirausaha akan dapat bertahan dan dapat mengembangkan kegiatan usahanya harus dapat mengikuti perkembangan lingkungan, selera para langganan atau konsumen terhadap hasil produksinya. Suatu usaha yang berkembang dapat dilihat dari adanya peningkatan omset penjualan, yang berarti peningkatan volume usaha, pertambahan karyawan, peningkatan laba usaha dan makin meningkatnya kekayaan perusahaan. Untuk meningkatkan operasional perusahaan, diperlukan. Pertama adalah kebersamaan intern perusahaan, untuk mewujudkan komitmen tersebut mutlak diperlukan kebersamaan antara sesama karyawan atau antara pimpinan dengan karyawan sehingga kontribusi tenaga para pegawai dapat maksimal. Kedua adalah kebersamaan perusahaan dengan pihak luar juga harus diperhatikan, yaitu hubungan dengan pasar dalam hal ini konsumen, tetapi tidak kalah pentingnya dengan pihak-pihak yang mendukung operasional perusahaan seperti lembaga keuangan, supplier, dan pemerintah. Suatu wirausaha akan dikatakan berhasil apabila berkelanjutan perusahaan dalam berusaha, dapat menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan karyawan, meningkatkan kualitas hidup konsumennya serta dapat memperbaiki kualitas lingkungan dari lokasi usahanya Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan mengembangkan usaha melalui kiat-kiat dalam mengidentifikasikan peluang, mampu mengorganisasikan dan menggerakkan berbagai sumber daya dalam memanfaatkan peluang yang ada serta mendayagunakan potensi sumber daya manusia yang ada. Kemauan yang kuat untuk berkarya dengan semangat mandiri tercermin pada kemampuan dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat Seorang wirausaha harus berani mengambil risiko atas keputusan yang telah ditetapkan, dapat memprediksi keberhasilan usaha dan dapat menekan risiko sekecil mungkin. Selalu kreatif dalam menemukan target-target baru, tekun dalam berusaha tidak mudah menyerah, teliti dalam bertindak, artinya tidak gegabah dalam bersikap serta selalu berpikir produktif untuk selalu menghasilkan yang bermanfaat bagi perusahaannya maupun bagi masyarakat. Seorang wirausaha harus mampu menjalankan etika bisnis yang sehat dengan cara; selalu menjaga produk dan jasa pada pelanggan, bersikap kebersamaan dengan lingkungan, menjalankan norma bisnis sesuai dengan kebiasaan usaha yang berlaku, serta dalam persaingan menghindar dari cara-cara yang tidak sehat. Daftar Pustaka
MODUL 6: Pengembangan Kewirausahaan Kegiatan Belajar 1: Pengembangan Kewirausahaan di Kalangan Pengusaha Kecil dan Koperasi di Indonesia Rangkuman Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewirausahaan, keberanian mengambil risiko, keutamaan, kreativitas, dan keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri. Pengertian kewirausahaan identik dengan entrepreneurship karena dalam entrepreneurship mencakup terutama sikap (1) pengambilan inisiatif atau prakarsa, (2) pengorganisasian atau upaya menggerakkan mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya atau keadaan menjadi lebih baik, (3) keberanian menerima risiko. Para ekonom mengartikan entrepreneurship sebagai seseorang yang mampu mengombinasikan dengan tepat berbagai sumber daya untuk menghasilkan nilai yang lebih besar dibanding sebelumnya dan sekaligus membawa perubahan, inovatif, dan cara-cara baru. Sedangkan menurut para psikolog entrepreneurship adalah orang yang mempunyai daya dorong tertentu yang diperlukan untuk memperoleh sesuatu untuk bereksperimen, melakukan sesuatu atau malahan untuk menghindari sesuatu. Bagi seorang pengusaha biasa entrepreneur dianggap sebagai ancaman dan oleh para pemilik modal entrepreneurship adalah sangat didambakan karena kemampuannya untuk menghasilkan kekayaan bagi dirinya dan bagi orang lain.Perkoperasian di Indonesia pengembangannya diselenggarakan melalui peningkatan kemampuan organisasi, manajemen kewirausahaan dan permodalan dengan didukung oleh peningkatan jiwa dan semangat berkoperasi. Di sini kewirausahaan memegang peranan dalam pengembangan perkoperasian karena jiwa wiraswasta yang dimiliki oleh para pengurus, anggota dan para kader koperasi akan menjadikan koperasi berkembang dan maju. Jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda, koperasi, dan golongan ekonomi lemah perlu terus dipupuk dan dikembangkan melalui peningkatan kemampuan berproduksi, berusaha dan bekerja sama serta kemampuan menciptakan daya saing dalam pemasaran hasil produksinya. Pengembangan ekonomi rakyat diutamakan pada pengembangan kewiraswastaan, penyediaan sarana dan prasarana, fasilitas pendidikan dan pelatihan, bimbingan dan penyuluhan, serta bantuan permodalan Semangat kewirausahaan perlu dimasyarakatkan dan dibudayakan oleh para pemimpin pada umumnya dan pengusaha pada khususnya, dengan cara menumbuhkan:
Kegiatan Belajar 2: Strategi Mengembangkan Kewirausahaan Rangkuman Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kiat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat, dan unggul dalam menangani dan mengembangkan kegiatan usaha. Batasan kewirausahaan melekat pada orang-orang secara pribadi, tetapi sebagian melekat pada kelembagaan. Dengan demikian, pengembangan kewirausahaan tidak hanya menyangkut pribadi perseorangan, tetapi memerlukan wadah, yaitu perusahaan yang ditangani atau dikembangkan. Beberapa prinsip umum dalam penumbuhan, pengembangan, dan penyebarluasan kewirausahaan, yaitu semangat, sikap, perilaku dan kinerja seseorang atau kelompok orang. Kemauan dan kemampuan kewirausahaan yang dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat, upaya penumbuhan, dan pengembangan. Setiap daerah selalu muncul orang-orang yang mempunyai bakat wirausaha dengan tingkatan yang berbeda-beda. Pada intinya semangat sikap dan perilaku kewirausahaan tidak semua orang dapat memiliki, tetapi dengan bekerja keras mau mengambil contoh orang lain tentunya jiwa kewirausahaan berangsur-angsur akan tumbuh dan berkembang Pengembangan kewirausahaan secara tradisional banyak kita jumpai pada masyarakat Minang, warga keturunan, dan pola magang yang dilakukan oleh pedagang keliling dan banyak usaha lazim yang dilakukan secara turun-temurun di mana usaha bisa menjadi besar karena terdapatnya jiwa kewirausahaan dari si pemiliknya Untuk pembinaan usaha kecil agar dapat menjadi besar perlu ada seleksi, kemudian diberikan pelatihan yang intensif dalam jangka panjang selanjutnya mereka diberikan kesempatan magang dalam bidang tertentu agar menjadi ahli pada bidangnya selanjutnya dapat memulai usahanya dengan mandiri. Strategi pengembangan kewirausahaan pada dasarnya berpijak pada keyakinan bahwa kinerja seseorang atau kelompok orang merupakan hasil akhir dari 3 unsur yang selalu berintegrasi, yaitu kemauan, kemampuan, dan kesempatan. Pendidikan kewirausahaan sangat perlu dan diajarkan sejak usia dini sehingga kurikulum pendidikan di SD, SLTP, dan SMU materi kewirausahaan harus dimasukkan sebagai pokok bahasan sehingga jiwa kewirausahaan akan dimiliki seluruh anggota masyarakat. Daftar Pustaka
sumber: pustaka |
Rangkuman Matakuliah Kewirausahaan
Written By haris on Wednesday, January 19, 2011 | 3:30 PM
Related Articles
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik