Diterjemah dan disunting dari lembar presentasi Charlie Cook yang diterbitkan Houghton Mifflin Company
- Mengambil kesimpulan tentang fungsi pengambilan keputusan dan proses perencanaan.
- Mendiskusikan fungsi dari tujuan organisasi, dan mengidentifikasi macam-macam tujuan tersebut. Mendiskusikan siapa yang menetapkan tujuan dan menjelaskan bagaimana caranya memanej banyak tujuan yang berbeda.
- Mengidentifikasi macam-macam perencanaan organisasional, memberikan gambaran tentang kerangka waktu pelaksanaan, mendiskusikan tentang siapa yang melakukan perencanaan, dan menjelaskan tentang perencanaan contingency.
- Mendiskusikan bagaimana perencanaan taktis dibangun.
- Menjelaskan tipe dasar dari perencanaan operasional yang digunakan oleh organisasi.
- Mengidentifikasi penghambat utama terhadap tujuan organisasi dan perencanaan, bagaimana organisasi menanganinya dan bagaimana menjadikan tujuan menjadi sebuah perencanaan yang mampu terimplementasi.
- Menyediakan kisi-kisi dan menyatukan arah bagi pelaku-pelaku yang ada di organisasi.
- Menentukan kualitas dari hal-hal lain yang ada dalam suatu perencanaan.
- Memberikan motivasi kepada pekerja yang ada dalam organisasi.
- Menyediakan mekanisme yang efektif untuk memberikan evaluasi dan pengawasan dari organisasi.
- Mission Statement. Adalah pernyataan tentang tujuan dasar dari sebuah organisasi.
- Strategic goals. Adalah tujuan yang dibuat dan diperuntukkan manajemen puncak organisasi yang berisiskan hal-hal yang bersifat umum.
- Tactical goals. Dibuat dan diperuntukkan manajemen menengah yang membuat sesuatu yang bersifat lebih operasional untuk mensukseskan strategic goals.
- Operational goals. Dibuat oleh dan untuk manajemen yang lebih bawah yang menyangkut hal-hal yang mendukung tactical goals.
Tujuan disesuaikan dengan berbagai area yang berbeda dalam sebuah organisasi.
Tujuan dapat dibuat untuk jangka panjang, menengah, atau pendek, bersifat tetap atau sementara sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Keseluruhan manajerial harus terlibat dalam menyusun tujuan organisasi. Tingkat tanggungjawab dalam menentukan tujuan organisasi harus menyesuaikan tingkatan manajerial dari manajer bersangkutan.
Optimisasi membuat seorang manajer dapat menyeimbangkan atau menyesuaikan adanya tujuan yang menyimpang atau bertentangan dalam organisasi. Manajer diperkenankan memilih suatu tujuan dan menghilangkan tujuan yang lain, atau mencari penyelesaian dengan mencari tujuan yang dapat menjadi penengah.
Perencanaan umum yang menyangkut pengalokasian sumberdaya, pemilihan skala prioritas dan langkah-langkah yang bertujuan mencapai tujuan strategis. Perencanaan ini dibuat oleh dan untuk manajemen puncak.
Perencanaan yang dilakukan utnuk mendukung perencanaan strategis yang dibuat dan diperuntukkan manajemen menengah.
Perencanaan yang lebih bersifat jangka pendek yang dibuat dan diperuntukkan tingkatan manajerial yang lebih bawah.
Meliputi hal-hal yang bersifat strategis dalam waktu terkini dan masa depan, biasanya dibuat untuk skala waktu lima tahunan.
Biasanya dibuat utnuk jangka waktu 1-5 tahun yang berisikan berbagai perecanaan taktis, biasanya merupakan titik konsentrasi perencanaan suatu organisasi.
Untuk waktu 1 tahun atau kurang, menyangkut perencanaan yang bersifat tindakan atau respon terhadap sesuatu yang terjadi.
Mengumpulkan informasi, mengkoordinasi tindakan-tindakan perencanaan, melihat sesuatu secara menyeluruh bukan sebagian-sebagian.
Dibentuk saat suatu organisasi membutuhkan perencanaan ketika terjadi sesuatu yang bersifat khusus.
Mewujudkan perencanaan strategis untuk mewujudkan misi organisasi.
Biasanya menjadi pemimpin dalam dewan direksi, memiliki peran utama dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi suatu organisasi.
Berisikan kepala-kepala eksekutif suatu perusahaan, melakukan rapat rutin yang membahas perencanaan strategis dan memberikan masukan kepada manajer utama.
Bertugas melaksanakan perencanaan yang dibuat oleh manajer di tingkat atas dan memberikan informasi yang membantu pihak di atasnya menyangkut pelaksanaan dari perencanaan yang ada.
Langkah 1
Membangun perencanaan, dengan mempertimbangkan kejadian-kejadian yang bersifat contingency
Membangun perencanaan, dengan mempertimbangkan kejadian-kejadian yang bersifat contingency
Langkah 2
Melaksanakan perencanaan dan secara khusus mencoba mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang bersifat contingency
Melaksanakan perencanaan dan secara khusus mencoba mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang bersifat contingency
Langkah 3
Membuat kerangka indikator untuk mengukur terjadinya kasus-kasus contingency dan mempersiapkan perencanaan contingency untuk menyelesaikan permasalahn yang mungkin terjadi.
Membuat kerangka indikator untuk mengukur terjadinya kasus-kasus contingency dan mempersiapkan perencanaan contingency untuk menyelesaikan permasalahn yang mungkin terjadi.
Langkah 4
Mencapai keberhasilan dalam melaksanakan perencanaan maupun perencanaan contingency
Mencapai keberhasilan dalam melaksanakan perencanaan maupun perencanaan contingency
- Mengenali dan memahami keseluruhan perencanaan strategis dan tujuan taktis yang ada.
- Mengetahui potensi sumber daya yang berhubungan dengan perencanaan dan sadar akan kebutuhan waktu
- Mengenali dan memahami komitmen sumberdaya manusia yang dimiliki
- Mengevaluasi tiap poin pelaksanaan apakah sesuai dengan tujuan yang dicapai
- Melakukan pendistribusian dan pengumpulan informasi serta sumberdaya
- Melakukan pengawasan komunikasi secara vertikal maupun horizontal dan mengawasi integrasi dari tiap-tiap aktifitas yang dilakukan
- Mengawasi pelaksanaan perencanaan yang tengah dilakukan apakah sesuai dengan standart pencapaian yang telah ditetapkan.
Dibangun untuk menciptakan standart perlaksanaan yang bersifat momental dan mungkin tidak berlaku di masa yang akan datang.
Terdiri dari :
- Program. Perencanaan untuk suatu set besar kegiatan atau aktifitas pada kurun waktu tertentu.
- Project (proyek). Lebih spesifik dan lebih kompleks daripada program terkhusus pada suatu kegiatan.
Dibangun untuk mengatur tata pelaksanaan yang bersifat regular pada periodisasi manajerial tertentu. Yang terdiri dari :
- Kebijakan. Lebih kepada tanggapan umum organisasi dalam menghadapi situasi atau problema yang terjadi.
- Prosedur Standart Operasional. Kisi-kisi pelaksanaan yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai dengan bidang-bidang apa yang ada.
- Peraturan dan tata laksana. Penjelasan tentang kegiatan apa yang harusnya dilaksanakan dan bagaimana ideal pelaksanaannya.
- Tujuan yang tidak sesuai
- Sistem pemberian upah (penghargaan) yang tidak sesuai
- Permasalahan lingkungan yang dinamis dan komplek
- Kesulitan-kesulitan untuk mewujudkan tujuan
- Ketidakmampuan mengatasi dan menghadapi perubahan
- Perselisihan
- Memahami tujuan perusahaan serta tujuan perencanaan
- Komunikasi dan partisipasi menyeluruh
- Penerapan perencanaan contingency, revisi dan pembaharuan
- Menciptakan sistem penghargaan (pemberian upah) yang efektif
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik