Home » » PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN SUASANA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MATEMATIKA di SEKOLAH IMANUEL PONDOK MELATI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN SUASANA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MATEMATIKA di SEKOLAH IMANUEL PONDOK MELATI

Written By haris on Monday, May 31, 2010 | 2:59 PM

  1. Pendahuluan
Guru sebagai salah satu unsur dalam PBM (Proses Belajar Mengajar) memiliki multi peran, tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pembimbing yang mendorong potensi, mengembangkan alternatif, dan memobilisasi siswa dalam belajar. Artinya, guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang kompleks terhadap pencapaian tujuan pendidikan, dimana guru tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu yang akan diajarkan dan memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, namun guru juga dituntut untuk menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi siswa.
Mengingat cukup beratnya tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang guru, maka sudah sepantasnya guru mendapatkan banyak hal yang dapat membangkitkan semangatnya dalam bekerja. Hal ini penting, karena seorang guru akan menghasilkan kinerja yang baik jika mereka memiliki kompetensi yang baik serta memiliki motivasi kerja yang cukup.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja suatu organisasi ditentukan oleh suasana lingkungan kerja di dalam organisasi itu (Brookover et al., 1978; Purkey dan Smith, 1985; Hughes, 1991).  Demikian juga halnya, kinerja sekolah ditentukan oleh suasana atau iklim lingkungan kerja pada sekolah tersebut.  Di negara-negara maju, riset tentang iklim kerja di sekolah (school working environment atau school climate) telah berkembang dengan mapan dan memberikan sumbangan yang cukup signifikan bagi pembentukan sekolah-sekolah yang efektif.  Ditegaskan bahwa jika guru merasakan suasana kerja yang kondusif di sekolahnya, maka dapat diharapkan siswanya akan mencapai prestasi akademik yang memuaskan.  Brookover et all (1978) menyatakan bahwa kekondusifan iklim kerja suatu sekolah mempengaruhi sikap dan tindakan seluruh komunitas sekolah tersebut, khususnya pada pencapaian prestasi akademik siswa.  Lebih tegas lagi, Purkey dan Smith (1985) juga menyatakan bahwa prestasi akademik siswa dipengaruhi sangat kuat oleh suasana kejiwaan atau iklim kerja sekolah.  Lebih lanjut Hughes (1991) menegaskan bahwa setiap sekolah mempunyai karakter suasana kerja, yang akan mempengaruhi keberhasilan proses kegiatan pembelajaran di kelas.
Pernyataan tentang pentingnya pembentukan suasana pembelajaran yang kondusif, baik pada tingkat kelas maupun sekolah, juga telah dinyatakan dalam salah satu buku perangkat  Kurikulum 1994 untuk bidang studi IPA SLTP.  Secara eksplisit dinyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas antara adalah kompetensi guru, metode pembelajaran yang dipakai, kurikulum, sarana dan prasarana, serta lingkungan pembelajaran baik lingkungan alam, (psiko)sosial dan budaya (Depdikbud, 1994).  Dapat diartikan disini bahwa lingkungan sosial pembelajaran di kelas maupun di sekolah (kantor guru dan staf tata usaha) mempunyai pengaruh baik langsung maupun tak langsung terhadap proses belajar mengajar.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar di kelas dengan melaksanakan program penataran untuk meningkatkan kompetensi guru, pengenalan metode-metode baru dalam pembelajaran, serta perbaikan dan peningkatan sarana maupun prasarana pendidikan. Namun demikian, meskipun secara eksplisit diakui bahwa lingkungan pembelajaran dan sekolah merupakan faktor yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas, program-program yang dilaksanakan belum menyentuh atau masih mengabaikan hal tersebut.  Demikian juga halnya penelitian-penelitian pendidikan yang berkenaan dengan iklim lingkungan kerja di Indonesia masih sangat sedikit.  Oleh karena itu, untuk mengisi kesenjangan tersebut dan untuk mengemukakan kembali arti penting dari konsep iklim pembelajaran di sekolah, maka perlu dilakukan penelitian tentang persepsi guru terhadap iklim lingkungan kerja di sekolah mereka.
Sebagai manusia biasa, hal inilah yang membuat penulis berkeinginan untuk lebih meneliti tentang motivasi, suasana kerja dan kinerja. Karena penulis menyadari, telah banyak peneliti yang meneliti tentang permasalahan ini, akan tetapi ketidakpuasan yang penulis rasakan, begitu juga rasa ingin tahu yang besar membuat penulis berkeinginan secara langsung meneliti hal-hal ini.

 
  1. Rumusan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang muncul di atas, penulis mencoba merumuskan beberapa masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini, yaitu:
    1. Adakah pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru?
    2. Adakah pengaruh suasana lingkungan kerja terhadap kinerja guru?
    3. Adakah pengaruh motivasi dan suasana lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru?
Kelanjutannya dapat didownload disini
Share this article :

0 Komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik

 
Support : Aris Decoration | Galaxy Young
Copyright © 2014. All in here - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger