Home » » KONSEP MARKETING Di INTERNET

KONSEP MARKETING Di INTERNET

Written By haris on Wednesday, June 9, 2010 | 3:09 PM

Pemasaran atau lebih dikenal dengan istilah marketing memiliki arti yang jelas bagi sebuah organisasi berorientai profit. Tujuannya adalah untuk menciptakan kebutuhan (demand creationn) di dalam pasar (market) agar terciptalah proses pertukaran barang dam jasa antara perusahaan dan pelanggan (transaksi jual-beli). Proses ini dapat berjalan efektif jika perusahaan membangun dan mengembangkan strategi pemasarannya. Untuk itu, ada 2 hal yang harus menjadi fokus perusahaan, yaitu:
1. Aktivitas komunikasi (communication task)
Perusahaan harus bisa mengetahui cara yang tepat untuk mengkomunikasikan dirinya, terutama berkaitan terhadap produk barang dan jasa yang diciptakan dan akan ditawarkan kepada pasar atau masyarakat. Selain itu ada hal lain yang berkaitan seperti informasu tentang produk, promosi, harga, kemasan, tempat pembelian, potongan harga, dsb. TUjuan dari aktivitas ini adalah untuk mem[engaruhi masyarakat agar tertarik untuk membeli produk maupun jasa yang ditawarkan.
2. Aktivitas operasional (operating task)
Aktivitas ini bertujuan untuk membentuk suatu lingkungan yang kondusif agar proses transaksi jual beli antara pelanggan dengan perusahaan dapat berjalan dengan mudah dan lancar, seperti yang dijanjikan pada aktivitas komunikasi. Target dari aktiviitas ini adalah untuk membuat para pelanggan merasa puas dengan pelayanan dari perusahaan ketika melakukan transaksi jual-beli
Di internet, ada terdapat beberapa perbedaan strategi yang harus dimengerti oleh praktisi manajemen dalam melakukan aktivitas marketing karena adanya karakteristik khusus yang tidak dikenal di dunia nyata. Dengan masih berpegang dengan 2 prindip di atas, maka secara tidak langsung ada 8 aspek yang harus diperhatikan di dalam marketing di internet.
a. Buying –  meyakinkan bahwa cukup tersedia jumlah produk yang ditawarkan kepada masyarakat agar jika sewaktu-waktu ingin dibeli mereka pasti akan mendapatkan produk tersebut. Contohnya: Pelanggan yang berasal dari berbagai daerah yang melakukan pemesanan atau pembelian produk melalui website perusahaan.
b. Selling — menggunakan berbagai media semacam iklan, radio, televisi, maupunmulut ke mulut (personal selling) untuk mempromosikan produk secara langsung kepada pelanggan. Contoh: ada pelanggan yang tidak potensial dalam mengenal internet sehingga harus menggunakan promosi lain yang murah dan efektif.
c. Transporting — memindahkan produk ke tempat-tempat yang mudah diakses oleh pelanggan, misalnya: calon pembeli yang berada di daerah terpencil diman perusahaan yang bersangkutan tidak memiliki mitra bisnis untuk mengirimkan produknya.
d. Storing –  menyimpan produk yang ada dengan baik sehingga tidak terjadi kerusakan ketika berada di tangan pelanggan, misalnya produk-produk digitalisasikan akan mempengaruhi proses pembelian (terutama aktivitas download) yang dapat dilakukan dengan mudaj dan cepat.
e. Standardization dan Grading — menjaga agar keseluruhan produk selalu sesuai dengan kualitas yang dijanjikan, terutama yang berkaitan dengan ukuran, berat, warna, dan variabel-variabel lainnya, misalnya: pelanggan yang memilih sendiri karakteristik produk yang diinginkan melalui website (dikenal dengan teori “keikutsertaan pelanggan pada proses produksi”).
f. Financing — memberikan kemudahan pembayaran bagi mereka yang menginginkan produk tersebut, misalnya letak geografis yang berjauhan antara pelanggan dan perusahan terkait, maka pembayaran harus bisa dilakukan dengan metode yang mudah seperti menggunakan kartu kredit atau cek pribadi.
g. Risk Tasking — meyakinkan kepada calon pembeli akan kecilnya resiko yang dapat menghambat kegiatan jual beli antara mereka dengan pihak perusahaan, misalnya: perusahaan harus memiliki server dan jaringan yang aman untuk melakukan transaksi pembayaran, sehinggan seorang pembeli merasa aman memberikan nomor kartu kreditnya melalui internet.
h. Information Gathering — mengumpulkan informasi mengenai pelanggan maupun parapesaing bisnis agar perusahaan dapat selalu memperbaiki strategi marketing-nya, misalkan dengan memberikan fasilitas cookies, sehingga perusahaan dapat mengerti dan mempelajari perilaku pelanggan.
Di dunia maya, internet memungkinkan adanya hubungan langsung antara perusahaan denganpelanggannya karena adanya konsep lingkungan pasar terbuka dan perdagangan bebas. Interaksi ini dapat dilakukan dengan website, email, cookies, mailing list, komunitas, dan newsgroup. Dengan cara tersebut, marketer dapat mempelajari keseluruhan data dan informasu yang mengalir antara perusahaan dengan pelanggannya sehingga dapat dibangunn sebuah strategi marketing yang jitu.
Namun di dalam dunia nyata, marketing menganut model one-to-many (satu kanal marketing menghubungkan perusaahaan dengan masyarakat), internet adalah tempat dimana model komunikasu many-to-many secara mudah dan alamai terjadi.
Seorang pelanggan  memiliki pilihan untuk dapat berhubungan denganperusahaan, perantara, mitra bisnis atau dengan pelanggan lainnya secara langsung melalui berbagai medium yang tersedia. Kalau dapat disadari yang menjadi kunci suksesnya adalah bagaimana perusahaan dapat mengelola content dalam website tempat komunikasi itu dilakukan, karena di dalam dunia maya sebuah perusahaan direpresentasikan oleh sebuah website.
Dengan kata lain, seorang marketer yang baik akan memperhatikan desain website perusahaannya agar efektif dalam pemggunaannya terutama berkaitan dengan hubungan interaksi dengan para pelanggan maupun calon pelanggannya.
Sumber :  Gado-gado IT  edisi 007/Tahun II/ 2010 (Prof. Dr.Ir. Richardus Eko Indrajit. M.Sc.,M.B.A
Share this article :

0 Komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik

 
Support : Aris Decoration | Galaxy Young
Copyright © 2014. All in here - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger