Mazhab historis (sejarah)
Mazhab historis berkembang berdasarkan pengalaman dan perjalanan panjang sejarah
Perekonomian. Mereka berpendapat bahwa kegiatan manusia tidak untuk mencapai tujuan ekonomi saja tetapi juga motif - motif lainnya seperti etika, moral, serta dorongan orang lain.
Tokoh – tokoh mazhab historis bertitik tolak pada industri di Jerman, karena industri di Jerman baru pada tingkat pertumbuhan dan menghendaki proteksi terhadap saingan dari Inggris yang telah maju. Pemikir – pemikir mazhab historis antara lain Friedrich list, Bruno Hilderbrand, Wilhem Roscher, Karl Bucher, Max Weber, dan Werner Sombart.
Pokok – pokok ajaran dalam mazhab historis sebagai berikut:
- Dalam menetapkan ide, hendaknya ditinjau tingkat perekonomian masyarakat menurut sejarahnya, tidak melihat keadaan pada saat itu.
- Kepentingan nasional harus di utamakan.
- Manusia harus di pandang sebagai individu dalam sebuah masyarakat, sehingga kepentingan pribadi dipengaruhi oleh norma – norma lain misalnya adat istiadat, kesusilaan, dan agama.
- Dalam mengadakan penelitian masalah – masalah ekonomi harus didasarkan pada peristiwa – peristiwa ekonomi yang nyata.
- Hukum ekonomi bersifat relatif dan tergantung pada waktu dan masa.
Tokoh – tokoh mazhab historis sebagai berikut.
- Friedrich List (1789 – 1846)
Menurut friedrich list perkembangan perekonomian bangsa melalui tindakan sejarah sebagai berikut.
1) Masa berburu dan mengembara,
2) Masa beternak dan bertani,
3) Masa pertanian dan kerajinan, serta
4) Masa kerajinan industri, dan perniagaan.
Selain itu, list menekankan bahwa negara dan pemerintah mempunyai kewajiban untuk aktif melindungi industri di Jerman. Industri di Jerman harus di lindungi terhadap persaingan dari luar (terutama Inggris).
b Bruno Hilderbrand (1812- 1878)
Menurut Bruno Hilderbrand bahwa data yang di gunakan dalam penelitian ekonomi merupakan hasil pengamatan pada saat penelitian. Dalam kegiatan masyarakat ekonomi, Bruno berpendapat bahwa terdapat proses evolusi. Evolusi yang terjadi dalam kelompok masyarakat melalui beberapa tahap sebagai berikut.
1) Pertukaran dengan barter,
2) Pertukaran dengan perantara uang, dan
3) Pertukaran dengan kredit.
c Karl Bucher
Karl Bucher berpendapat bahwa perkembangan ekonomi suatu bangsa tergantung dari jarak antara produsen dan konsumen. Menurut dia, masyarakat merupakan satu kesatuan rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen. Bucher membagi tingkatan sebagai berikut.
1) Rumah tangga tertutup,
2) Rumah tangga kota ,
3) rumah tangga kemasyarakatan, dan
4) rumah tangga dunia.
d Werner Sombart (1863 – 1941)
Werner Sombart terkenal dengan teori perkembangan kapitalisme. Menurutnya, kapitalisme sangat identik dengan perkembangan masyarakat. Perkembangan kapitalisme menurut Sombart melalui tahapan sebagai berikut.
1) Tingkat pra kapitalisme,
2) Tingkat kapitalisme menengah,
3) Tingkat kapitalisme tinggi, dan
4) Tingkat kapitalisme akhir.
e Max Weber (1864 – 1920)
Dalam kegiatan ekonomi, Max Weber melihat bahwa dalam sejarah mengenal artinya mencari laba atau keuntungan. Menurut Weber, perilaku ekonomi kapitalis bertolak dari harapan akan keuntungan dari tukar – menukar yang di dasarkan pada kesempatan memperoleh laba. Bukunya The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism menjelaskan tentang pengaruh ajaran agama protestan terhadap perilaku dan kemajuan ekonomi.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik