Kamera saku menjadi kamera yang penjualannya paling laris dan banyak dicari orang karena kepraktisan dalam pemakaian dan harganyanya yang terjangkau. Evolusi pada kamera saku sudah mendekati titik stagnan dalam arti tidak akan banyak perubahan radikal dalam hal teknologi kamera saku pada masa-masa mendatang. Hal ini berbeda sekali kalau kita flashback ke masa lalu dimana perubahan dan peningkatan fitur kamera begitu cepat dan membingungkan. Belum sempat beli kamera 5 mega, sudah keluar yang 7 mega; belum sempat menjajal kamera dengan VGA movie, sudah keluar yang HD movie. Kini bisa dikatakan, apapun kamera yang dibeli sudah hampir ‘matang’ dalam hal teknologi, tinggal kita memilih mana yang paling sesuai dengan selera dan dana.
Kamera generasi baru boleh dibilang sudah canggih, bahkan saking canggihnya calon pembeli (pemula) sampai bingung akan istilah-istilah yang ditulis di iklan, brosur dan spesifikasinya. Belum lagi para pedagang gencar mengklaim berbagai fitur yang terdengar asing di telinga, semakin membuat grogi calon pembeli. Kami sudah pernah menulis soal fitur baru ini, silahkan dibaca untuk menghindari kami menulis dua kali.
Sebagai permulaan, hal yang terpenting adalah mengenali kebutuhan fotografi anda nantinya. Cobalah menjawab pertanyaan berikut ini, setidaknya anda dapat memprediksi kamera seperti apa yang anda butuhkan :
- apakah kamera anda nantinya akan dipakai sebagai sarana dokumentasi biasa atau untuk membuat karya foto yang lebih artistik? (kaitannya dengan fitur manual)
- apakah anda lebih perlu lensa wide untuk kesan luas atau lebih memerlukan zoom lensa yang jauh? (kaitannya dengan fokal lensa)
- apakah anda akan perlu memotret dengan kinerja cepat, seperti anak yang tak bisa diam? (kaitannya dengan performa shutter lag, auto fokus, burst mode dan shot-to-shot)
- apakah anda tipe petualang yang sering memotret outdoor atau bukan? (kaitannya dengan bodi kamera dan aksesori underwater)
- apakah anda lebih suka baterai AA atau Lithium?
- apakah anda akan sering memakai kamera saku di tempat kurang cahaya, tanpa lampu kilat? (kaitannya dengan kemampuan sensor di ISO tinggi)
- selain memotret, apakah anda juga suka mengambil video? (kaitannya dengan resolusi video)
- apakah anda perlu foto ukuran besar untuk dicetak besar atau di-crop ketat? (kaitannya dengan resolusi)
Setelah menjawab kuis di atas, mungkin anda sudah semakin mudah dalam membayangkan kebutuhan fotografi anda. Namun tentu perlu diingat kalau tidak mungkin semua yang kita mau bisa diakomodir oleh satu kamera, tentu ada saja hal-hal yang perlu dikompromikan.
Sebagai tips dalam memilih kamera, berikut hal-hal yang perlu dicermati :
- merk : tidak usah terpaku pada merk, pada dasarnya produsen kamera ternama punya standar mutu yang sama, meski tak dipungkiri merk besar punya layanan after sales yang lebih baik
- lensa : kunci ketajaman dan kualitas foto ada di lensa, sebisa mungkin lihatlah hasil fotonya sebelum membeli, lihat apakah ketajaman lensanya sudah anda anggap layak atau tidak
- zoom : kamera saku umumnya punya lensa 3x zoom optik, meski kini sudah bervariasi mulai dari 4, 5, 6 hingga 10x zoom, bila anda tidak perlu zoom terlalu tinggi jangan memaksakan membeli kamera dengan zoom besar
- fitu wajib : image stabilizer, karena kamera saku kecil dan ringan maka resiko tergoyang saat memotret cukup besar
- fitur manual mode : minimal perlu ada manual ISO, lalu kalau ada ya manual eksposure (shutter priority dan aperture priority), syukur kalau ada manual focus juga
- seberapa wide yang anda perlukan? umumnya kamera saku lensanya bermula dari 35mm, bila anda merasa kurang wide carilah kamera yang lensanya bermula dari 30mm, 28mm atau bahkan 24mm yang akan berguna untuk kreativitas perspektif dan membuat kesan luas
- resolusi : sebisa mungkin hindari resolusi terlalu tinggi (diatas 10 MP) karena sensor pada kamera saku berukuran kecil sehingga bila dijejali piksel terlalu banyak dia tidak akan mampu memberikan foto yang bersih dari noise di ISO tinggi
- kinerja kamera saku umumnya sama, tapi tidak ada salahnya periksa lagi spesifikasi soal shutter lag(jeda saat menekan tombol shutter dan foto diambil), shot-to-shot (waktu tunggu dari foto pertama ke foto selanjutnya), burst mode (berapa foto bisa diambil dalam satu detik), dan start-up/shutdown time(waktu yang diperlukan oleh kamera untuk siap memotret saat pertama dinyalakan)
Adapun hal-hal yang umumnya relatif sama pada semua kamera saku, sehingga tidak perlu terlalu dipermasalahkan adalah :
- kinerja dan mode auto fokus, umumnya tiap kamera punya kinerja AF yang sama (prinsip kerjacontrast detect) dan mode AF yang disediakan umumnya sama (multi area atau center), beberapa kamera baru menyediakan auto fokus berbasis deteksi wajah (Face detection)
- kinerja dan mode metering umumnya sama dengan pilihan semacam center weight dan spot metering
- kinerja white balance dan pilihan preset yang disediakan (seperti flourescent, tungsten, daylight dsb)
- spesifikasi dasar seperti maks/min shutter speed, maks/min aperture, maks/min ISO, kamampuan baterai, flash power dsb (perkecualian untuk maks aperture yang terlalu kecil akan merepotkan di saat low light, usahakan cari yang f/2.8)
Itulah beberapa tips yang bisa kami sajikan untuk pedoman membeli kamera saku. Bila ada dana lebih, anda bisa memilih kamera dengan fitur lebih banyak dan lebih baik, seperti ukuran LCD yang lebih besar, fitur HD movie dan bodi kamera berbalut logam. Tapi secara umum dengan anggaran 1 hingga 2 juta sudah bisa didapat kamera saku yang mencukupi untuk kebutuhan fotografi sehari-hari.
kamera-gue.web.id
Mas..
ReplyDeleteSaya mau tanya..
Apakah program Ad-u.com yang anda ikuti itu sudah berhasil dan anda menikmati hasilnya langsung..?
Terima kasih..
Balas ke e-mail saya di sinatra@songwriter.net