Bagi Sofie yang lulusan Fakultas
Teknik, berteman dengan pria adalah hal yang biasa. Mengingat sejak di kampus,
hampir sebagian besar teman kuliahnya adalah pria. Kebetulan ia juga tipe
perempuan praktis dan logis. “Temenan sama cewek ribet. Kalau ngobrol dengan
cowok, saya bisa lebih cuek.”
Bisa jadi cara berpikir pria memang
terlihat lebih simpel dan to the point. “Kalau curhat ke cowok lebih enak untuk
cari solusi.” Meski ia mengaku mudah mendapat teman pria, tapi tak jarang juga
ada pria yang keburu ge er karena sering menjadi tempat curhat.
Sebenarnya sudah menjadi kodrat pria
dan perempuan berbeda. Seperti kata penulis best seller, John Gray, Men are
from Mars & Women are from Venus. Perbedaan inilah yang membuat pria dan
perempuan sering salah paham mengartikan sesuatu, termasuk pertemanan. Kalau
perempuan curhat intinya sebagian besar karena mereka butuh membicarakan
masalah, bukan untuk mencari solusi. Sedangkan pria, pada prinsipnya tidak
senang curhat karena takut dianggap lemah. Kalaupun ada masalah mereka
cenderung memecahkan sendiri. Tapi kalau ada perempuan curhat, biasanya mereka
sih senang-senang saja mendengarkan. Apalagi kalau mereka naksir, mereka jadi
punya harapan lebih banyak.
Sementara ketika curhat seorang
perempuan ditanggapi, berarti pria tersebut perhatian. Mereka tidak menyadari
bahwa belum tentu niat pria setulus itu. Maka, tak heran jika curhat antara
pria dan perempuan bisa berkembang menjadi sebuah affair. Dan biasanya di
kepala mereka hidden agenda yang berakhir “di tempat tidur’.“Saya skeptis pria
dan perempuan bisa berteman kecuali salah satunya gay,”ujar Lia. So, semua
tergantung Anda – siap berteman dengan pria dan tetap waspada atau memilih
berteman dengan perempuan untuk menghindari risiko?
Kalau saat ini Anda ragu terhadap
pertemanan Anda, silakan jawab pertanyaan di bawah ini:
- Apakah Anda merasa lebih senang menceritakan keseharian
Anda kepada sahabat pria daripada pasangan?
- Apakah Anda lebih sering curhat atau membuka ‘rahasia
ranjang’ secara rinci kepada sahabat pria daripada pasangan?
- Apakah Anda terbuka pada pasangan tentang keakraban
hubungan Anda dan TTM?
- Apakah Anda merasa nyaman bila pasangan mendengar
percakapan Anda dengan TTM?
- Apakah Anda merasa nyaman bila pasangan melihat
pertemuan Anda dan TTM?
- Apakah Anda merasakan getaran sensasi dalam hubungan
pertemanan Anda?
- Apakah Anda dan TTM saling bersentuhan ketika sedang
berduaan daripada di depan orang banyak?
- Apakah Anda sedang merasa jatuh cinta pada TTM
tersebut?
Jika Anda lebih banyak menjawab
“YA”, berarti hubungan Anda sudah lebih dari sekadar teman biasa. Silakan
revisi kembali hubungan pertemanan Anda atau mungkin saatnya jujur kepada
pasangan dan memilih sahabat menjadi pacar
Kalau ingin tetap berteman (murni)…
- Ingatkan tujuan awal berteman
- Hindari secrecy (kerahasiaan) seperti meeting
rendesvous atau curi-curi sms
- Hindari topik pembicaraan yang bersifat intim
- Jangan lupa kenalkan dan libatkan pasangan dalam pertemanan
Anda
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik