Kadang kita merasa tubuh kita begitu lelah, sedangkan kita tidak mengerjakan pekerjaan yang berat-berat yang biasanya melelahkan. Mengapa ini bisa timbul ? Terkadang penyebabnya jelas, misalnya karena keruwetan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari (rutinitas yang membosankan), karena adanya masalah keluarga yang sukar diatasi, atau adanya problema-problema lainnya yang mengganggu pikiran terlalu banyak.
Tapi, bagaimana bila penyebabnya tidak jelas atau tidak kita ketahui denga jelas ? Inilah yang biasanya menyebabkan kesusahan tersendiri bagi penderita dan juga bagi orang lain yang berhubungan dengan penderita tadi.
Kelelahan secara fisik biasanya mudah hilang dengan beristirahat sejenak. Pada saat kita istirahat, tubuh melakukan suatu mekanisme mengubah asam laktat yang tertumpuk di otot-otot (karena proses pembakaran energi) kita menjadi gula kembali (glikogenolisis). Asam laktat yang bertumpuk inilah yang menyebabkan rasa lelah atau sakit/nyeri (pain) pada otot-otot. Jika penumpukan ini sudah bisa diatasi, maka rasa lelah itu akan hilang dengan sendirinya.
Lalu bagaimana bila kelelahan itu merupakan kelelahan mental / pikiran, ataupun gabungan keduanya, maka cara mengatasinya tidaklah semudah bila hanya dengan beristirahat atau tidur semata-mata. Oleh karena itu, berikut beberapa saran/kiat untuk mengatasi kelelahan demikian.
Naikkan kaki
Menaikan kaki ketika sedang duduk di kursi ataupun ketika sedang berbaring di tempat tidur, banyak sekali manfaatnya. Hal ini erat kaitannya dengan sifat gravitasi darah. Posisi darah di kaki yang berada di bawah dan jauh dari jantung tentunya menyebabkan sukarnya darah mengalir kembali ke jantung (menghambat aliran darah ke jantung) yang selanjutnya menghambat asam laktat beredar dengan baik, serta menghambat pula pengeluaran gas CO2 dan O2 dari dan keluar paru-paru.
Saat menaikan kaki setinggi pinggul ketika duduk, atau dinaikkan sedikit lebih tinggi dari kepala ketika sedang berbaring, akan menyebabkan aliran darah dari tungkai bawah ke jantung secara otomatis akan lancar. Hal inilah yang membuat kelelahan menjadi cepat hilang, dan kembali segar.
Biasakan melakukan ini selama beberapa menit pada setiap kesempatan.
Bila hal ini dilakukan disertai dengan kelapangan hati dan pikiran, maka manfaatnya akan terasa lebih besar lagi menghilangkan kelelahan tadi.
Berjalan di tempat
Dengan berjalan, aliran darah dari tungkai kaki ke jantung kita akan semakin lancar. Hal ini sebenarnya juga membuat kita memberikan beban kerja yang bergantian pada kedua kaki kita. Ketika berjalan, saat kaki kanan sedang dijejakkan (sedang menopang beban tubuh kita) maka itu berarti saat itu kaki kanan kita sedang menahan beban tubuh kita, sedangkan kaki kiri pada saat yang bersamaan beristirahat. Demikian pula bila kaki kiri saatnya untuk dijejakkan, maka saat itu pula beban tubuh kita ditopang oleh kaki kiri.
Itu terjadi secara bergantian dengan selang waktu yang cepat.
Hindarkan ketegangan-ketegangan kecil menjadi menumpuk
Ketegangan-ketegangan yang kecil bila dibiarkan menumpuk akan menjadi persoalan besar, dan ini akan sangat banyak menyita pikiran dan mental kita. Oleh karena itu, jangan biarkan persoalan yang sedang dihadapi menjadi menumpuk-numpuk.
Rekreasi
Kadang beristirahat secara pasiv (menonton TV, mendengarkan musik, ke bioskop, dll) tidaklah begitu banyak manfaatnya. Jauh lebih baik bila saat-saat itu diisi dengan kegiatan yang melibatkan kerja ringan dari badan dan pikiran. Cobalah misalnya berkebun, menanam bunga, melukis pemandangan alam, berjalan-jalan di pinggir pantai atau bahkan berekreasi ke luar kota. Kita akan rasakan, walaupun tubuh kita sedikit lelah, tapi pikiran kita menjadi lebih lapang dan segar.
Rekreasi perlu dilakukan untuk mengatasi kebosanan dan kelelahan akibat rutinitas sehari-hari.
Tidur siang
Tidur siang, walaupun hanya 15″ atau 30″, banyak sekali manfaatnya untuk mengatasi rasa lelah akibat rutinitas sehari-hari. Tidak perlu sampai tertidur, cukup membaringkan diri, melemaskan otot-otot, tubuh akan cepat sekali merasa segar.
Seseorang yang sudah biasa tidur siang akan merasa segar di malam harinya, bahkan lebih tahan untuk tidak tidur lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak biasa tidur siang.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidur siang selama 30″ (atau selama ½ jam) sama dengan tidur selama 3 (tiga) jam di malam hari.
Tidur pulas
Bika kita dapat tidur dengan santai dan pulas/nyenyak sekali di malam hari, walaupun hanya beberapa jam, keesokan harinya tubuh kita akan kembali segar bugar. Santai dan nyenyaknya seseorang tidur di malam hari lebih berarti dari lamanya orang lain tidur, tetapi tidak nyenyak sama sekali.
Kerjakan lebih dahulu yang penting
Setiap saat dalam kehidupan kita, penuh dengan problema-problema. Di tempat kerja, dalam keluarga, dalam pergaulan, lingkungan, masyarakat, diri sendiri, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, biasakanlah membuat prioritas-prioritas dari masalah yang sedang dihadapi. Mana masalah yang harus didahulukan dan mana yang dapat ditunda. Mana yang paling penting dan mana yang kurang penting. Yang harus dipikirkan / dipecahkan lebih dahulu tentunya masalah yang paling penting dan tidak dapat ditunda lebih dahulu.
Bila masalah-masalah tersebut sama-sama penting dan sama-sama tidak dapat ditunda, atasi lebih dahulu masalah yang paling mudah diatasi.
Kelelahan akan timbul bila persoalan yang tidak dapat kita atasi dengan memuaskan.
Dalam mengambil langkah untuk menyelesaikan hal-hal yang rumit dan penting, sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Pada saat ini pikiran dan tubuh kita berada dalam kondisi segar / fit, dan pikiran pun masih jernih.
Jangan ambil keputusan pada sore hari, karena saat itu tubuh kita biasanya sedang lelah dan pikiran kita tidak segar lagi. Sebaiknya tunda pengambilan keputusan tersebut sampai keesokan harinya.
Jangan sampai besar pasak daripada tiang
Hindari melakukan sesuatu yang di luar kemampuan kita. Karena selain membuat tubuh kita menjadi sangat lelah dan dapat merusak tubuh kita sendiri, juga pikiran kita menjadi kusut dan suntuk karena memikirkan segala sesuatu yang di luar batas kemampuan kita.
Sebaiknya kita hidup lebih realistis, tidak merasa cemburu / iri dengan orang lain, tapi segala sesuatunya sesuai dengan batas kemampuan kita, kemampuan tubuh dan kemampuan mental kita. Akan lebih baik bila kita menerima diri kita apa adanya sebagai karunia Tuhan kepada kita dengan penuh syukur. Dengan demikian kita akan menjadi tenang, bekerja dan berusaha dengan baik.
Tapi, bagaimana bila penyebabnya tidak jelas atau tidak kita ketahui denga jelas ? Inilah yang biasanya menyebabkan kesusahan tersendiri bagi penderita dan juga bagi orang lain yang berhubungan dengan penderita tadi.
Kelelahan secara fisik biasanya mudah hilang dengan beristirahat sejenak. Pada saat kita istirahat, tubuh melakukan suatu mekanisme mengubah asam laktat yang tertumpuk di otot-otot (karena proses pembakaran energi) kita menjadi gula kembali (glikogenolisis). Asam laktat yang bertumpuk inilah yang menyebabkan rasa lelah atau sakit/nyeri (pain) pada otot-otot. Jika penumpukan ini sudah bisa diatasi, maka rasa lelah itu akan hilang dengan sendirinya.
Lalu bagaimana bila kelelahan itu merupakan kelelahan mental / pikiran, ataupun gabungan keduanya, maka cara mengatasinya tidaklah semudah bila hanya dengan beristirahat atau tidur semata-mata. Oleh karena itu, berikut beberapa saran/kiat untuk mengatasi kelelahan demikian.
Naikkan kaki
Menaikan kaki ketika sedang duduk di kursi ataupun ketika sedang berbaring di tempat tidur, banyak sekali manfaatnya. Hal ini erat kaitannya dengan sifat gravitasi darah. Posisi darah di kaki yang berada di bawah dan jauh dari jantung tentunya menyebabkan sukarnya darah mengalir kembali ke jantung (menghambat aliran darah ke jantung) yang selanjutnya menghambat asam laktat beredar dengan baik, serta menghambat pula pengeluaran gas CO2 dan O2 dari dan keluar paru-paru.
Saat menaikan kaki setinggi pinggul ketika duduk, atau dinaikkan sedikit lebih tinggi dari kepala ketika sedang berbaring, akan menyebabkan aliran darah dari tungkai bawah ke jantung secara otomatis akan lancar. Hal inilah yang membuat kelelahan menjadi cepat hilang, dan kembali segar.
Biasakan melakukan ini selama beberapa menit pada setiap kesempatan.
Bila hal ini dilakukan disertai dengan kelapangan hati dan pikiran, maka manfaatnya akan terasa lebih besar lagi menghilangkan kelelahan tadi.
Berjalan di tempat
Dengan berjalan, aliran darah dari tungkai kaki ke jantung kita akan semakin lancar. Hal ini sebenarnya juga membuat kita memberikan beban kerja yang bergantian pada kedua kaki kita. Ketika berjalan, saat kaki kanan sedang dijejakkan (sedang menopang beban tubuh kita) maka itu berarti saat itu kaki kanan kita sedang menahan beban tubuh kita, sedangkan kaki kiri pada saat yang bersamaan beristirahat. Demikian pula bila kaki kiri saatnya untuk dijejakkan, maka saat itu pula beban tubuh kita ditopang oleh kaki kiri.
Itu terjadi secara bergantian dengan selang waktu yang cepat.
Hindarkan ketegangan-ketegangan kecil menjadi menumpuk
Ketegangan-ketegangan yang kecil bila dibiarkan menumpuk akan menjadi persoalan besar, dan ini akan sangat banyak menyita pikiran dan mental kita. Oleh karena itu, jangan biarkan persoalan yang sedang dihadapi menjadi menumpuk-numpuk.
Rekreasi
Kadang beristirahat secara pasiv (menonton TV, mendengarkan musik, ke bioskop, dll) tidaklah begitu banyak manfaatnya. Jauh lebih baik bila saat-saat itu diisi dengan kegiatan yang melibatkan kerja ringan dari badan dan pikiran. Cobalah misalnya berkebun, menanam bunga, melukis pemandangan alam, berjalan-jalan di pinggir pantai atau bahkan berekreasi ke luar kota. Kita akan rasakan, walaupun tubuh kita sedikit lelah, tapi pikiran kita menjadi lebih lapang dan segar.
Rekreasi perlu dilakukan untuk mengatasi kebosanan dan kelelahan akibat rutinitas sehari-hari.
Tidur siang
Tidur siang, walaupun hanya 15″ atau 30″, banyak sekali manfaatnya untuk mengatasi rasa lelah akibat rutinitas sehari-hari. Tidak perlu sampai tertidur, cukup membaringkan diri, melemaskan otot-otot, tubuh akan cepat sekali merasa segar.
Seseorang yang sudah biasa tidur siang akan merasa segar di malam harinya, bahkan lebih tahan untuk tidak tidur lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak biasa tidur siang.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidur siang selama 30″ (atau selama ½ jam) sama dengan tidur selama 3 (tiga) jam di malam hari.
Tidur pulas
Bika kita dapat tidur dengan santai dan pulas/nyenyak sekali di malam hari, walaupun hanya beberapa jam, keesokan harinya tubuh kita akan kembali segar bugar. Santai dan nyenyaknya seseorang tidur di malam hari lebih berarti dari lamanya orang lain tidur, tetapi tidak nyenyak sama sekali.
Kerjakan lebih dahulu yang penting
Setiap saat dalam kehidupan kita, penuh dengan problema-problema. Di tempat kerja, dalam keluarga, dalam pergaulan, lingkungan, masyarakat, diri sendiri, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, biasakanlah membuat prioritas-prioritas dari masalah yang sedang dihadapi. Mana masalah yang harus didahulukan dan mana yang dapat ditunda. Mana yang paling penting dan mana yang kurang penting. Yang harus dipikirkan / dipecahkan lebih dahulu tentunya masalah yang paling penting dan tidak dapat ditunda lebih dahulu.
Bila masalah-masalah tersebut sama-sama penting dan sama-sama tidak dapat ditunda, atasi lebih dahulu masalah yang paling mudah diatasi.
Kelelahan akan timbul bila persoalan yang tidak dapat kita atasi dengan memuaskan.
Dalam mengambil langkah untuk menyelesaikan hal-hal yang rumit dan penting, sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Pada saat ini pikiran dan tubuh kita berada dalam kondisi segar / fit, dan pikiran pun masih jernih.
Jangan ambil keputusan pada sore hari, karena saat itu tubuh kita biasanya sedang lelah dan pikiran kita tidak segar lagi. Sebaiknya tunda pengambilan keputusan tersebut sampai keesokan harinya.
Jangan sampai besar pasak daripada tiang
Hindari melakukan sesuatu yang di luar kemampuan kita. Karena selain membuat tubuh kita menjadi sangat lelah dan dapat merusak tubuh kita sendiri, juga pikiran kita menjadi kusut dan suntuk karena memikirkan segala sesuatu yang di luar batas kemampuan kita.
Sebaiknya kita hidup lebih realistis, tidak merasa cemburu / iri dengan orang lain, tapi segala sesuatunya sesuai dengan batas kemampuan kita, kemampuan tubuh dan kemampuan mental kita. Akan lebih baik bila kita menerima diri kita apa adanya sebagai karunia Tuhan kepada kita dengan penuh syukur. Dengan demikian kita akan menjadi tenang, bekerja dan berusaha dengan baik.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik