Bab l
PENDAHULUAN
A . Latar belakang
Salah satu indikator ekonimi yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu perekonimian adalah indikator kesempatan kerja. Kesempatan kerja dapat memperlihatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun perekonomian Negara, selain itu,indikator ini dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonominya. Apabila kesempatan kerja sudah banyak maka pendapatan masyarakat akan meningkat. Kita ketahui bahwa yang menentukan tingkat kemakmuran adalah pendapatan. Pendapatan akan mencapai tingkat maksimum jika tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dapat diwujutkan. Bisa kital lihat SUMBAR tahun 2008 jumlah terdaftar tenaga kerja yang belum di tempatkan tahun sebelumnya sekitar 96609 jiwa sedangkan yang teredaftar tahun ini adalah sekitar 14203 jiwa tetapi hanya sekitar 3050 jiwa yang di tempatkan atau sudah mendapatkan pekerjaan dan sisa dari pelamar tersebut akan menganggur atau belum dapat pekerjaan. Tingginya tingkat pengangguran inilah yang akan mengurangi pendapatan masyarakat sehingga dengan adanya pengangguran maka otomatis akan mengurangi tingkat kemakmuran masyarakat. Pengangguran akan menimbulkan masalah ekonomi dan sosial bagi individu yang mengalaminya. Pengangguran juga akan berdampak terhadap keadaan ekonomi,politik dan sosial bagi negara yang mempunyai tingkat penganguran yang tinggi. Pengangguran sangat berpengaruh terhadap pencapaian kesejahtraan masyarakat dan prospek daerah bersangkutan..
B . Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengangguran itu sendiri
2. Bagaiman dampak pengangguran terhadap perekonomian
3. Bagaimana kebijakan dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengangguran yang semakin bertambah
C . Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian pengangguran itu sendiri
2. Mengetahui bagaiman dampak pengangguran terhadap perekonomian
3. Untuk kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengangguranyang semakin bertambah
D Kajian Teori
Drs Kosim
• jumlah penduduk yang besar merupakan potensi sumber daya menusia, oleh Karena itu dalam pembangunan ekonomi, peningkatan sumber daya manusia merupakan landasan bagi terciptaptanya manusia sebagai sumjek pembangunan. Jumlah penduduk yang besar bagi suatu Negara tidak otomatis menjadi modal pembangunan., tetapi juga dapat menjadi tanggungan penduduk lainya.
Schumpeter
• pertumbuhan sutu perekonomian lebh ditentukan oleh lingkungan budaya masyarakat itu sendiri , bagaimana mereka menghargai penemuan-penemuan baru atau tidak,dan bagaimana orang-orang bisa mengambil resiko dan memanfaatkan ide-ide,produk-produk yang akan menujang perekonomian dan menggali penemuan-penemuan baru yang mana akan menciptakan keefisienan.
Bab ll
PEMBAHASAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah pengangguran terselubung di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
A . JENIS DAN MACAM-MACAM PENGANGGURAN
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2 Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3 Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4 Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya..
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
C . SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
o Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
o Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi.
o Tidak terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia. Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
D . .DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN
Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu: Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu daeraj .
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatah perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini: Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu. Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya: Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.
E . Alat Analisis
SWOT
Internal dan eksternal Opportunity
Terdapat sumber daya alam yang melimpah Treaths
Birokrasi yang berbelit-belit dari pemerintah
Strength
Jumlah sumber daya alam dan manusia yang banyak Meningkatkan investasi supaya terjadi penyerapan tenaga kerja
Memberikan bantuan dana untuk kridit usaha rakyat Menarik investor supaya terjadi peningkatan perluasan kesempatan kerja yang mana akan menigkatkan pendapatan masyarakat
Weakness
Masih kurannya kualitas sumber daya manusia Memberikan bantuan kemudahan dalam kredit usaha
Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan Mengurangi birokrasi yang akan membuat masyarakat enggan berinvestasi
Menambah sarana dan prasarana publik
E . IMPLIKASI KEBIJAKAN – KEBIJAKAN DALAM MENGATASI PENGANGGURAN
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah : Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb: Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman. Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara : Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Cara mengatasi Pengangguran Siklus Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah : Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan meningkatkan daya beli masyarakat. miskin dan menghilangkan kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara berkembang , tidak terkecuali di Indonesia
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
Pengangguran terdiri dari
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
4. Pengangguran Siklikal
Dan sebab- sebab terjadinya pengangguran adalah pertama besarnya angkatan kerja tidak eimbang dengan kesempatan kerja. kedua. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Yang ketiga yaitu tidak terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia dengan yang diharapkan.
Supaya jumlah pengangguran ini semakin meningkat maka pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mana pada akhirnya bisa menurunkan tingkat pengangguran seperti memberikan bantuan kredit modal dan bantuan-bantuan lainnya yang mana kegiatannya bisa mengakibatkan lapangan kerja bisa menjadi luas dan terjadi penyerapan tenaga kerja secara penuh yang mana pada akhirnya kesejahtraaan masyarakat akan meningkat.
Saran bagi pemerintah yaitu janganlah memberikan bantuan kemasyrakat itu membuat masyarakat itu malas seperti bantuan BLT, lebih baik mereka diberikan ilmu bagaimana membaut kerajinan dan juga keterampilan yang akan menghasilkan uang tetapi dalam pemasaran harus ada bantuan dalam hal promosi,teempat penampungan atau penjualan kerajinan supaya masyarakat bersemangat untuk berusaha karna barang yang mereka hasilkan mendapatkan respon baik dan akhirnya bisa memberikan pendapatan bagi masyarakat.
Dari hal permasalahan investasi yaitu pemerintah harus membuat investor tersebut percaya bahwa modal yang di investasikan akan menghasilkan keuntungan dan harus ada jaminan hokum yang baik, jangan sampai terjadi pungutan-pungutan liar dari aparat pemerintah maupun masyarakat yang membuat investor enggan untuk berinvestasi. Kalau dari hal pendidikan yaitu harus ditingkatkan standarisasi pendidikan dari daerah kota sampai desa mulai dari fasilas sekolah maupun pengajar supaya sumber daya dihasilkan berkualitas dan bermutu dan bisa diserap pasar ternaga kerja atau bisa berwirasuasta sendiri. Kebijakan-kebijakan itulah mudah-mudahan membuat masyarakat menuju kemakmuran dan kesejahtraan ekonomi
Karya Punya : RIYAN SHAH, Mahasiswa UNP, 2007.
PENDAHULUAN
A . Latar belakang
Salah satu indikator ekonimi yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu perekonimian adalah indikator kesempatan kerja. Kesempatan kerja dapat memperlihatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun perekonomian Negara, selain itu,indikator ini dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonominya. Apabila kesempatan kerja sudah banyak maka pendapatan masyarakat akan meningkat. Kita ketahui bahwa yang menentukan tingkat kemakmuran adalah pendapatan. Pendapatan akan mencapai tingkat maksimum jika tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dapat diwujutkan. Bisa kital lihat SUMBAR tahun 2008 jumlah terdaftar tenaga kerja yang belum di tempatkan tahun sebelumnya sekitar 96609 jiwa sedangkan yang teredaftar tahun ini adalah sekitar 14203 jiwa tetapi hanya sekitar 3050 jiwa yang di tempatkan atau sudah mendapatkan pekerjaan dan sisa dari pelamar tersebut akan menganggur atau belum dapat pekerjaan. Tingginya tingkat pengangguran inilah yang akan mengurangi pendapatan masyarakat sehingga dengan adanya pengangguran maka otomatis akan mengurangi tingkat kemakmuran masyarakat. Pengangguran akan menimbulkan masalah ekonomi dan sosial bagi individu yang mengalaminya. Pengangguran juga akan berdampak terhadap keadaan ekonomi,politik dan sosial bagi negara yang mempunyai tingkat penganguran yang tinggi. Pengangguran sangat berpengaruh terhadap pencapaian kesejahtraan masyarakat dan prospek daerah bersangkutan..
B . Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengangguran itu sendiri
2. Bagaiman dampak pengangguran terhadap perekonomian
3. Bagaimana kebijakan dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengangguran yang semakin bertambah
C . Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian pengangguran itu sendiri
2. Mengetahui bagaiman dampak pengangguran terhadap perekonomian
3. Untuk kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengangguranyang semakin bertambah
D Kajian Teori
Drs Kosim
• jumlah penduduk yang besar merupakan potensi sumber daya menusia, oleh Karena itu dalam pembangunan ekonomi, peningkatan sumber daya manusia merupakan landasan bagi terciptaptanya manusia sebagai sumjek pembangunan. Jumlah penduduk yang besar bagi suatu Negara tidak otomatis menjadi modal pembangunan., tetapi juga dapat menjadi tanggungan penduduk lainya.
Schumpeter
• pertumbuhan sutu perekonomian lebh ditentukan oleh lingkungan budaya masyarakat itu sendiri , bagaimana mereka menghargai penemuan-penemuan baru atau tidak,dan bagaimana orang-orang bisa mengambil resiko dan memanfaatkan ide-ide,produk-produk yang akan menujang perekonomian dan menggali penemuan-penemuan baru yang mana akan menciptakan keefisienan.
Bab ll
PEMBAHASAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah pengangguran terselubung di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
A . JENIS DAN MACAM-MACAM PENGANGGURAN
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2 Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3 Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4 Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya..
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
C . SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
o Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
o Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi.
o Tidak terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia. Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
D . .DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN
Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu: Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu daeraj .
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatah perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini: Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu. Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya: Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.
E . Alat Analisis
SWOT
Internal dan eksternal Opportunity
Terdapat sumber daya alam yang melimpah Treaths
Birokrasi yang berbelit-belit dari pemerintah
Strength
Jumlah sumber daya alam dan manusia yang banyak Meningkatkan investasi supaya terjadi penyerapan tenaga kerja
Memberikan bantuan dana untuk kridit usaha rakyat Menarik investor supaya terjadi peningkatan perluasan kesempatan kerja yang mana akan menigkatkan pendapatan masyarakat
Weakness
Masih kurannya kualitas sumber daya manusia Memberikan bantuan kemudahan dalam kredit usaha
Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan Mengurangi birokrasi yang akan membuat masyarakat enggan berinvestasi
Menambah sarana dan prasarana publik
E . IMPLIKASI KEBIJAKAN – KEBIJAKAN DALAM MENGATASI PENGANGGURAN
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah : Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb: Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman. Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara : Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Cara mengatasi Pengangguran Siklus Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah : Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan meningkatkan daya beli masyarakat. miskin dan menghilangkan kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara berkembang , tidak terkecuali di Indonesia
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
Pengangguran terdiri dari
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
4. Pengangguran Siklikal
Dan sebab- sebab terjadinya pengangguran adalah pertama besarnya angkatan kerja tidak eimbang dengan kesempatan kerja. kedua. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Yang ketiga yaitu tidak terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia dengan yang diharapkan.
Supaya jumlah pengangguran ini semakin meningkat maka pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mana pada akhirnya bisa menurunkan tingkat pengangguran seperti memberikan bantuan kredit modal dan bantuan-bantuan lainnya yang mana kegiatannya bisa mengakibatkan lapangan kerja bisa menjadi luas dan terjadi penyerapan tenaga kerja secara penuh yang mana pada akhirnya kesejahtraaan masyarakat akan meningkat.
Saran bagi pemerintah yaitu janganlah memberikan bantuan kemasyrakat itu membuat masyarakat itu malas seperti bantuan BLT, lebih baik mereka diberikan ilmu bagaimana membaut kerajinan dan juga keterampilan yang akan menghasilkan uang tetapi dalam pemasaran harus ada bantuan dalam hal promosi,teempat penampungan atau penjualan kerajinan supaya masyarakat bersemangat untuk berusaha karna barang yang mereka hasilkan mendapatkan respon baik dan akhirnya bisa memberikan pendapatan bagi masyarakat.
Dari hal permasalahan investasi yaitu pemerintah harus membuat investor tersebut percaya bahwa modal yang di investasikan akan menghasilkan keuntungan dan harus ada jaminan hokum yang baik, jangan sampai terjadi pungutan-pungutan liar dari aparat pemerintah maupun masyarakat yang membuat investor enggan untuk berinvestasi. Kalau dari hal pendidikan yaitu harus ditingkatkan standarisasi pendidikan dari daerah kota sampai desa mulai dari fasilas sekolah maupun pengajar supaya sumber daya dihasilkan berkualitas dan bermutu dan bisa diserap pasar ternaga kerja atau bisa berwirasuasta sendiri. Kebijakan-kebijakan itulah mudah-mudahan membuat masyarakat menuju kemakmuran dan kesejahtraan ekonomi
Karya Punya : RIYAN SHAH, Mahasiswa UNP, 2007.
tulisanya bagus kak, nanti bisa share ama gw di http://demokrasioganilir.blogspot.com/ makasih ..
ReplyDelete