BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Hal ini karena pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan perekonomian suatu Negara. Pariwisata bisasanya menarik investor asing yang dibutuhkan oleh setiap Negara yang sedang berkembang. Pariwisata juga mempunyai tanggung jawab untuk membawa nama atau citra suatu bangsa agar dikenal di dunia internasional.
Semakin berkualitas pelayanan pariwisata disuatu Negara atau di suatu daerah maka Negara atau daerah tersebut semakin berkembang dan makin dikenal. Seiring dengan perkembangan diberbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pariwisata juga mempunyai peran penting dalam perkembangannya.
Sektor pariwisata merupakan sektor unggulan bagi kabupaten Kerinci untuk meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD). Daerah berhawa sejuk yang dikenal dengan Bumi Sakti Alam Kerinci itu terus membenahi sektor pariwisata guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke daerah Kabupaten Kerinci.
Objek wisata unggulan Kerinci diantaranya Perkebunan Teh Kayu Aro, Air Terjun Telun Berasap, Air Panas Semurup, Danau Kerinci, dan Gunung Kerinci. Bahkan Kayu Aro akan dibangun lapangan golf oleh investor luar daerah untuk menarik wisatawan mancanegara.
B. Perumusan Masalah
- Pariwisata di Kabupaten Kerinci yang belum terpromosikan dengan baik, sehingga wisatawan lokal dan asing banyak yang belum mengetahui.
- Akses ke Kabupaten Kerinci terlalu jauh dari ibukota provinsi.
- Sarana dan prasarana penunjang belum berjalan dengan baik.
- Akses transportasi udara yang tidak aktif sehingga mengharuskan menggunakan transportasi darat.
C. Tujuan
1. Melakukan perencanaan pembangunan pariwisata kerinci menjadi yang lebih baik.
2. Implikasi-implikasi kebijakan yang diambil dalam menunjang promosi pariwisata Kabupaten Kerinci.
3. Melakukan pembenahan terhadap transportasi ke Kabupaten Kerinci dalam rangka mempermudah akses masuk bagi wisatawan lokal dan asing.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori Pariwisata
Istilah pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar. wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat yang lain.
B. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memurumuskan startegi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)dan peluang (opportunities). Dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Ciri-ciri Matrik SWOT
Matrik SWOT menampilkan 8 kotak, yaitu 2 kotak kiri menampilkan faktor eksternal (peluang dan ancaman), 2 kotak paling atas menampilkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan), dan 4 kotak lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil pertemuan antara faktor eksternal dan internal.
Berdasarkan hasil analisis SWOT terdapat 4 alternatif strategi yang tersedia. Strategi SO, WO, ST, dan WT. Matrik SWOT digambarkan sebagai berikut :
Opportunities Threats
Strength SO startegis ST strategies
Weakness WO strategis WT strategies
Ket:
- SO Strategis : ini merupakan situasi yang menguntungkan, daerah memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growt oriented strategy).
- ST Strategis : dalam situasi ini daerah menghadapi berbagai ancaman, tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.
- WO Strategies : dalam situasi ini daerah menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi yang menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
- WT Stragies : ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, sehingga daerah harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Menganalisis Data
Kabupaten Kerinci dikenal dengan potensi wisatanya. Namun disayangkan tidak dikelola dengan baik. Sarana dan prasarana bahkan ambruadul. Perkembangan wisata dikerinci tidak didukung sarana dan prasarana yang baik. Jalan-jalan yang buruk dan lemahnya akses ke Kerinci melalui jalur udara dan darat mengakibatkan jumlah kunjungan wisatawan asing dan lokal ke Kabupaten Kerinci berkurang drastis. Malah banyak wisatawan merasa tidak betah karena akses jalan yang terlalu jauh.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jambi, jumlah kunjungan wisatawan asing pada tahun 2007 terjadi penurunan 6% dari sebanyak 2.820 wisatawan asing yang berkunjung pada tahun 2006 dan 2.629 wisatawan asing pada tahun 2007.
Sedangkan jummlah wisatawan lokal yang masuk ke Kabupaten Kerinci tahun 2006 sebanyak 330.191 orang. Pada tahun 2007 jumlah kunjungan wisatawan terjadi penurunan, yakni sebanyak 298.017 orang. Ini berarti terjadi penurunan sekitar 5% dari keseluruhan total kunjungan pada tahun 2007.
Banyaknya akomodasi hotel dan rata-rata penghunian kamar hotel dari tahun 2006 ke 2007 juga mengalami penurunan. Dari 31,32 hunian pada tahun 2006 dan menjadi 25,13 hunian pada tahun 2007.
B. Menginterpretasikan Masalah
1. Dampak pembangunan pariwisata
Dampak pembangunan pariwisata untuk suatu kawasan sangat bervariasi. Hal tersebut tergantung kepada itensitas pembangunan, skala pembangunan, sampai pada tingkat kerentanan suatu kawasan dalam menghadapi pembangunan pariwisata dikawasan tersebut. Dampak tersebut dapat berupa pada aspek sosial-budaya, ekonomi, dan lingkungan. Dampak pembangunan tersebut juga dapat bersifat positif maupun negatif.
DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA DILIHAT
DARI ASPEK SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
Dampak Negatif Dampak Positif
Lingkungan Alami
- Adanya perubahan ekosistem.
- Tingkat urbanisasi yang tinggi yang menyebakan degradasi pemandangan alami.
- Polusi laut (ttidak hanya dari kegiatan pariwisata).
- Erosi pantai (pembangunan dermaga)
- Pengurangan luas hutan alami.
- Polusi udara, penambahan jumlah sampah.
- Penggunanaan air tanah yang berlebih.
- Polusi air tanah. - Adanya gerakan untuk mengkonservasi lingkungan, seprti penciptaan taman-taman alam (yang menempatkan keindahan alam, hewan langka, dan lain-lain sebgai atraksi utama bagi para wisatawan).
- Adanya inisiatif untuk menyediakan perawatan dan pemurnian sistem pembuangan limbah.
Lingkungan sosial-budaya
- Kehilangan identitas dan kebudayaan tradisional.
- Pertumbuhan tingkat kemakmuran yang terlalu cepat (dengan menjual properti yang ada).
- Adanya persaingan ekonomi yang tidak seimbang antara kegiatan pariwisata dengan kegiatan lainnya.
- Peningkatan harga pembelian dan penyewaan properti dikawasan tersebut. - Adanya peningkatan pendapatan.
- Terbukanya kesempatan untuk bekerja untuk melakukan transaksi bisnis.
- Adanya persinggungan dengan kebudayaan lain.
- Adanya kemajuan pada standard kebudayaan dan pendidikan.
Lingkungan perkotaan
- Tingginya angka urbanisasi.
- Adanya keseragaman/kesamaan dari beberapa kawasan pariwisata.
- Pembangunan kawasan wisata yang melebihi kapasitas kawasan tersebut.
- Pembangunan bangunan secara ilegal.
- Degradasi lingkungan perkotaan.
- Perubahan tingkat estetika secara negatif.
- Polusi udara dan suara. - Kemajuan jaringan komunikasi dan transportasi.
- Adanya perhatian yang lebih mengenai penampilan kota secara keseluruhan.
- Rehabilitasi banguna-bangunan yang mulai hancur dan tidak terpakai di kawasan perkotaan.
Sumber : Baud-bovy, 1998
2. Analisis SWOT pariwisata Kabupaten Kerinci
a) Peluang (oppurtunity)
- Banyaknya tempat pariwisata di Kabupaten Kerinci sangat banyak dan terkenal hingga ke mancanegara.
- Wisata alam yang mudah dijangkau dari pusat kota.
- Cindera mata yang khas dan unik dari kerajinan asli budaya Kerinci.
- Pusat kota yang kecil, sehingga tidak banyak mengeluarkan biaya transportasi dalam kota yang banyak
b) Ancaman (threats)
- Transportasi udara yang sering tidak aktif.
- Transportasi darat yang berjarak jauh dari ibukota provinsi.
- Banyaknya pengrusakan tempat wisata oleh manusia itu sendiri.
c) Kekuatan (strenght)
- Wisata alam yang bisa dijadikan tempat outbond yang sangat bagus.
- Banyak bekerja dan bermatapencaharian dari wistawan, seperti menjadi pemandu untuk wisatawan asing.
- Tersedianya beberapa homestay ditempat-tempat wisata alam.
- Pemerintah yang sangat memperhatikan lebih terhadap pariwisata Kabupaten Kerinci.
d) Kelemahan (weakness)
- Kurangnya SDM yang bermutu untuk menjadi pemandu turis asing.
- Kerusakan-kerusakan ditempat wisata yang kurang ditanggapi oleh pemerintah setempat.
- Belum adanya hotel-hotel berbintang untuk penginapan para wisatawan.
Opportunities Threats
Strenght - Mempersiapkan Kabipaten Keirnci sebagai Kota Wisata.
- Taman Nasional yang dijadikan Warisan Dunia.
- Membangun tempat-tempat penginapan yang berstandar internasional. - Menigkatkan daya transportasi udara dengan cara mengaktifkan kembali bandar udara yang non-aktif.
- Meningkatkan kualitas dari transportasi darat yang banyak menemui kendala.
Weakness - Mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam memandu wisata.
- Cepat tanggap dari pemerintah agar kerusakan ditempat wisata alam bisa dicegah. - Sarana dan prasarana untuk tempat wisata alam harus dijaga dengan baik agar tidak terjadi pengrusakan.
- Pemberian arahan kepada masyarakat akan pentingnya tempat pariwisata-pariwisata sebagai sumber pendapatan.
BAB IV
IMPLIKASI KEBIJAKAN
Sasaran Pembangunan Wisata
Sasaran, kebijaksanaan, dan langkah-langkah yang ditempuh Pemda Kerinci dalam rangka pengembangan pariwisata di Kabupaten Kerinci adlaah :
1. Terlaksananya prioritas pembangunan yang didasarkan atas keunggulan potensi daerah.
2. Terselenggarakannya paket pembangunan yang terintegrasi dan membentuk lingkungan yang memiliki daya tarik.
3. Terwujudnya masyarakat sadar wisata dan kondisi sapta pesona.
4. Terwujudnya kualitas dan daya saing industri pariwisata sebagai andalan perekenomian.
5. Terwujudnya kesempatan berusaha dan lapangan kerja serta iklim lewirausahaan yang mendukung kepariwisataan.
6. Terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi, transportasi, komunikasi, dan manajemen kepariwisataan dilingkungan pemerintah dan industri pariwisata yang mendorong inovasi produk dan pelayanan wisata.
7. Terwujudnya standart kualitas produk-produk unggulan masing-masing daerah yang membentuk jaringan wisata terpadu.
8. Tersedianya sistem transportasi dan komunikasi antar daerah yang mendukung kemudahan mobilitas wisatawan.
9. Terselenggaranya kegiatan pemasaran yang optimal dan berkesinambungan.
10. Meningkatnya pasrtisipasi/ peran aktif dan kemitraan Jakarta dalam berbagai media komunikasi pariwisata internasional.
11. Terciptanya peran promosi pariwisata yang berdaya guna dan berhasil guna melalui terwujudnya nilai tambah yang berdimensi multi sektoral.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pariwista Kabupaten Kerinci sangat menarik untuk dikunjungi, dikarenakan banyaknya poteni wisata alam yang terdapat di Kabupaten Kerinci.
Sayangnya, promosi dari pemerintah setempat untuk memeperkenalkan wisatawan di Kabupaten Kerinci kurang diperhatikan dengan baik. Sehingga banyak para wisatawan tidak mengetahui wisata-wisata yang ada dikerinci.
Sarana dan prasarana yang ada di Kabupaten Kerinci semakin memburuk, sehingga membuat para wisatawan mancanegara dan lokal semakin menurun setiap tahun.
B. Saran
Guna meningkatkan kunjungan wisatawan terseut. Diharapkan adanya akses yang baik ke Kabupaten Kerinci, dan mengaktifkan kembali transportasi udara yang beberapa tahun ini telah mati.
Selain itu, lakukan perencanaan Visit Jambi Years, ajang memperkenalkan budaya dan pariwisata yang ada di Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Kerinci.
DAFTAR PUSTAKA
______,2007. Jambi Dalam Angka.BPS : Jambi.
______,2006. Pariwisata Makassar.Makassar.
Baud-Bovy.1998. Pembangunan Pariwisata.Jakarta
http://www.kerinci.go.id
http://www.tourism.com
http://www.infojambi.gov
Karya Punya : YOUBIL FERNANDO, Mahasiswa UNP, 2007.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Hal ini karena pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan perekonomian suatu Negara. Pariwisata bisasanya menarik investor asing yang dibutuhkan oleh setiap Negara yang sedang berkembang. Pariwisata juga mempunyai tanggung jawab untuk membawa nama atau citra suatu bangsa agar dikenal di dunia internasional.
Semakin berkualitas pelayanan pariwisata disuatu Negara atau di suatu daerah maka Negara atau daerah tersebut semakin berkembang dan makin dikenal. Seiring dengan perkembangan diberbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pariwisata juga mempunyai peran penting dalam perkembangannya.
Sektor pariwisata merupakan sektor unggulan bagi kabupaten Kerinci untuk meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD). Daerah berhawa sejuk yang dikenal dengan Bumi Sakti Alam Kerinci itu terus membenahi sektor pariwisata guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke daerah Kabupaten Kerinci.
Objek wisata unggulan Kerinci diantaranya Perkebunan Teh Kayu Aro, Air Terjun Telun Berasap, Air Panas Semurup, Danau Kerinci, dan Gunung Kerinci. Bahkan Kayu Aro akan dibangun lapangan golf oleh investor luar daerah untuk menarik wisatawan mancanegara.
B. Perumusan Masalah
- Pariwisata di Kabupaten Kerinci yang belum terpromosikan dengan baik, sehingga wisatawan lokal dan asing banyak yang belum mengetahui.
- Akses ke Kabupaten Kerinci terlalu jauh dari ibukota provinsi.
- Sarana dan prasarana penunjang belum berjalan dengan baik.
- Akses transportasi udara yang tidak aktif sehingga mengharuskan menggunakan transportasi darat.
C. Tujuan
1. Melakukan perencanaan pembangunan pariwisata kerinci menjadi yang lebih baik.
2. Implikasi-implikasi kebijakan yang diambil dalam menunjang promosi pariwisata Kabupaten Kerinci.
3. Melakukan pembenahan terhadap transportasi ke Kabupaten Kerinci dalam rangka mempermudah akses masuk bagi wisatawan lokal dan asing.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori Pariwisata
Istilah pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar. wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat yang lain.
B. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memurumuskan startegi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)dan peluang (opportunities). Dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Ciri-ciri Matrik SWOT
Matrik SWOT menampilkan 8 kotak, yaitu 2 kotak kiri menampilkan faktor eksternal (peluang dan ancaman), 2 kotak paling atas menampilkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan), dan 4 kotak lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil pertemuan antara faktor eksternal dan internal.
Berdasarkan hasil analisis SWOT terdapat 4 alternatif strategi yang tersedia. Strategi SO, WO, ST, dan WT. Matrik SWOT digambarkan sebagai berikut :
Opportunities Threats
Strength SO startegis ST strategies
Weakness WO strategis WT strategies
Ket:
- SO Strategis : ini merupakan situasi yang menguntungkan, daerah memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growt oriented strategy).
- ST Strategis : dalam situasi ini daerah menghadapi berbagai ancaman, tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.
- WO Strategies : dalam situasi ini daerah menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi yang menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
- WT Stragies : ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, sehingga daerah harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Menganalisis Data
Kabupaten Kerinci dikenal dengan potensi wisatanya. Namun disayangkan tidak dikelola dengan baik. Sarana dan prasarana bahkan ambruadul. Perkembangan wisata dikerinci tidak didukung sarana dan prasarana yang baik. Jalan-jalan yang buruk dan lemahnya akses ke Kerinci melalui jalur udara dan darat mengakibatkan jumlah kunjungan wisatawan asing dan lokal ke Kabupaten Kerinci berkurang drastis. Malah banyak wisatawan merasa tidak betah karena akses jalan yang terlalu jauh.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jambi, jumlah kunjungan wisatawan asing pada tahun 2007 terjadi penurunan 6% dari sebanyak 2.820 wisatawan asing yang berkunjung pada tahun 2006 dan 2.629 wisatawan asing pada tahun 2007.
Sedangkan jummlah wisatawan lokal yang masuk ke Kabupaten Kerinci tahun 2006 sebanyak 330.191 orang. Pada tahun 2007 jumlah kunjungan wisatawan terjadi penurunan, yakni sebanyak 298.017 orang. Ini berarti terjadi penurunan sekitar 5% dari keseluruhan total kunjungan pada tahun 2007.
Banyaknya akomodasi hotel dan rata-rata penghunian kamar hotel dari tahun 2006 ke 2007 juga mengalami penurunan. Dari 31,32 hunian pada tahun 2006 dan menjadi 25,13 hunian pada tahun 2007.
B. Menginterpretasikan Masalah
1. Dampak pembangunan pariwisata
Dampak pembangunan pariwisata untuk suatu kawasan sangat bervariasi. Hal tersebut tergantung kepada itensitas pembangunan, skala pembangunan, sampai pada tingkat kerentanan suatu kawasan dalam menghadapi pembangunan pariwisata dikawasan tersebut. Dampak tersebut dapat berupa pada aspek sosial-budaya, ekonomi, dan lingkungan. Dampak pembangunan tersebut juga dapat bersifat positif maupun negatif.
DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA DILIHAT
DARI ASPEK SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
Dampak Negatif Dampak Positif
Lingkungan Alami
- Adanya perubahan ekosistem.
- Tingkat urbanisasi yang tinggi yang menyebakan degradasi pemandangan alami.
- Polusi laut (ttidak hanya dari kegiatan pariwisata).
- Erosi pantai (pembangunan dermaga)
- Pengurangan luas hutan alami.
- Polusi udara, penambahan jumlah sampah.
- Penggunanaan air tanah yang berlebih.
- Polusi air tanah. - Adanya gerakan untuk mengkonservasi lingkungan, seprti penciptaan taman-taman alam (yang menempatkan keindahan alam, hewan langka, dan lain-lain sebgai atraksi utama bagi para wisatawan).
- Adanya inisiatif untuk menyediakan perawatan dan pemurnian sistem pembuangan limbah.
Lingkungan sosial-budaya
- Kehilangan identitas dan kebudayaan tradisional.
- Pertumbuhan tingkat kemakmuran yang terlalu cepat (dengan menjual properti yang ada).
- Adanya persaingan ekonomi yang tidak seimbang antara kegiatan pariwisata dengan kegiatan lainnya.
- Peningkatan harga pembelian dan penyewaan properti dikawasan tersebut. - Adanya peningkatan pendapatan.
- Terbukanya kesempatan untuk bekerja untuk melakukan transaksi bisnis.
- Adanya persinggungan dengan kebudayaan lain.
- Adanya kemajuan pada standard kebudayaan dan pendidikan.
Lingkungan perkotaan
- Tingginya angka urbanisasi.
- Adanya keseragaman/kesamaan dari beberapa kawasan pariwisata.
- Pembangunan kawasan wisata yang melebihi kapasitas kawasan tersebut.
- Pembangunan bangunan secara ilegal.
- Degradasi lingkungan perkotaan.
- Perubahan tingkat estetika secara negatif.
- Polusi udara dan suara. - Kemajuan jaringan komunikasi dan transportasi.
- Adanya perhatian yang lebih mengenai penampilan kota secara keseluruhan.
- Rehabilitasi banguna-bangunan yang mulai hancur dan tidak terpakai di kawasan perkotaan.
Sumber : Baud-bovy, 1998
2. Analisis SWOT pariwisata Kabupaten Kerinci
a) Peluang (oppurtunity)
- Banyaknya tempat pariwisata di Kabupaten Kerinci sangat banyak dan terkenal hingga ke mancanegara.
- Wisata alam yang mudah dijangkau dari pusat kota.
- Cindera mata yang khas dan unik dari kerajinan asli budaya Kerinci.
- Pusat kota yang kecil, sehingga tidak banyak mengeluarkan biaya transportasi dalam kota yang banyak
b) Ancaman (threats)
- Transportasi udara yang sering tidak aktif.
- Transportasi darat yang berjarak jauh dari ibukota provinsi.
- Banyaknya pengrusakan tempat wisata oleh manusia itu sendiri.
c) Kekuatan (strenght)
- Wisata alam yang bisa dijadikan tempat outbond yang sangat bagus.
- Banyak bekerja dan bermatapencaharian dari wistawan, seperti menjadi pemandu untuk wisatawan asing.
- Tersedianya beberapa homestay ditempat-tempat wisata alam.
- Pemerintah yang sangat memperhatikan lebih terhadap pariwisata Kabupaten Kerinci.
d) Kelemahan (weakness)
- Kurangnya SDM yang bermutu untuk menjadi pemandu turis asing.
- Kerusakan-kerusakan ditempat wisata yang kurang ditanggapi oleh pemerintah setempat.
- Belum adanya hotel-hotel berbintang untuk penginapan para wisatawan.
Opportunities Threats
Strenght - Mempersiapkan Kabipaten Keirnci sebagai Kota Wisata.
- Taman Nasional yang dijadikan Warisan Dunia.
- Membangun tempat-tempat penginapan yang berstandar internasional. - Menigkatkan daya transportasi udara dengan cara mengaktifkan kembali bandar udara yang non-aktif.
- Meningkatkan kualitas dari transportasi darat yang banyak menemui kendala.
Weakness - Mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam memandu wisata.
- Cepat tanggap dari pemerintah agar kerusakan ditempat wisata alam bisa dicegah. - Sarana dan prasarana untuk tempat wisata alam harus dijaga dengan baik agar tidak terjadi pengrusakan.
- Pemberian arahan kepada masyarakat akan pentingnya tempat pariwisata-pariwisata sebagai sumber pendapatan.
BAB IV
IMPLIKASI KEBIJAKAN
Sasaran Pembangunan Wisata
Sasaran, kebijaksanaan, dan langkah-langkah yang ditempuh Pemda Kerinci dalam rangka pengembangan pariwisata di Kabupaten Kerinci adlaah :
1. Terlaksananya prioritas pembangunan yang didasarkan atas keunggulan potensi daerah.
2. Terselenggarakannya paket pembangunan yang terintegrasi dan membentuk lingkungan yang memiliki daya tarik.
3. Terwujudnya masyarakat sadar wisata dan kondisi sapta pesona.
4. Terwujudnya kualitas dan daya saing industri pariwisata sebagai andalan perekenomian.
5. Terwujudnya kesempatan berusaha dan lapangan kerja serta iklim lewirausahaan yang mendukung kepariwisataan.
6. Terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi, transportasi, komunikasi, dan manajemen kepariwisataan dilingkungan pemerintah dan industri pariwisata yang mendorong inovasi produk dan pelayanan wisata.
7. Terwujudnya standart kualitas produk-produk unggulan masing-masing daerah yang membentuk jaringan wisata terpadu.
8. Tersedianya sistem transportasi dan komunikasi antar daerah yang mendukung kemudahan mobilitas wisatawan.
9. Terselenggaranya kegiatan pemasaran yang optimal dan berkesinambungan.
10. Meningkatnya pasrtisipasi/ peran aktif dan kemitraan Jakarta dalam berbagai media komunikasi pariwisata internasional.
11. Terciptanya peran promosi pariwisata yang berdaya guna dan berhasil guna melalui terwujudnya nilai tambah yang berdimensi multi sektoral.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pariwista Kabupaten Kerinci sangat menarik untuk dikunjungi, dikarenakan banyaknya poteni wisata alam yang terdapat di Kabupaten Kerinci.
Sayangnya, promosi dari pemerintah setempat untuk memeperkenalkan wisatawan di Kabupaten Kerinci kurang diperhatikan dengan baik. Sehingga banyak para wisatawan tidak mengetahui wisata-wisata yang ada dikerinci.
Sarana dan prasarana yang ada di Kabupaten Kerinci semakin memburuk, sehingga membuat para wisatawan mancanegara dan lokal semakin menurun setiap tahun.
B. Saran
Guna meningkatkan kunjungan wisatawan terseut. Diharapkan adanya akses yang baik ke Kabupaten Kerinci, dan mengaktifkan kembali transportasi udara yang beberapa tahun ini telah mati.
Selain itu, lakukan perencanaan Visit Jambi Years, ajang memperkenalkan budaya dan pariwisata yang ada di Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Kerinci.
DAFTAR PUSTAKA
______,2007. Jambi Dalam Angka.BPS : Jambi.
______,2006. Pariwisata Makassar.Makassar.
Baud-Bovy.1998. Pembangunan Pariwisata.Jakarta
http://www.kerinci.go.id
http://www.tourism.com
http://www.infojambi.gov
Karya Punya : YOUBIL FERNANDO, Mahasiswa UNP, 2007.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik