AS 1-0 Aljazair

Menit pertama injury time pertandingan AS lawan Aljazair di Grup C menjadi momen paling penting dalam hidup Landon Donovan. Di saat timnya nyaris angkat kopor dari Afrika Selatan, gelandang berusia 28 tahun ini menumbuhkan harapan baru.

Donovan memastikan AS lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2010 sebagai juara Grup C melalui gol di menit ke-91, Rabu (23/6) malam. Gol tersebut mengantar kemenangan 1-0 atas Aljazair. Ini menjadi gol terpenting sepanjang karir Donovan sebagai pemain bola. Maklum, banyak hal terjadi dalam hidupnya selama empat tahun terakhir.

Empat tahun lalu, Donovan harus menelan pil pahit ketika AS harus tersingkir di putaran grup Piala Dunia di Jerman. Kegagalan itu melengkapi performa kurang meyakinkan kapten tim AS tersebut dalam karirnya di benua Eropa. Di luar lapangan, ia dihadapkan pada masalah perceraian.

“Banyak yang saya alami dalam empat tahun terakhir. Saya senang bisa mengakhirinya dengan cara seperti ini. Ini mengembalikan rasa percaya diri saya,” kata Donovan sambil menitikkan air mata.

Kegagalan dan kekecewaan mewarnai karir dan hidup Donovan akhir-akhir ini. Ia tiga kali gagal membangun karir di Bundesliga Jerman. Sukses baru diraupnya di Inggris awal tahun ini ketika dipinjamkan ke Everton. Dalam 13 pertandingan bersama The Toffees, Donovan dua kali mencetak gol.

Sukses tersebut dialami setelah perceraiannya dengan aktris Bianca Kajlich, Juli tahun lalu. Namun Mei lalu, Donovan mengaku banyak belajar dari perceraian dan kegagalan AS di putaran grup Piala Dunia 2006. Pelajaran itu yang membuat Donovan berubah menjadi sosok yang lebih baik sekarang.

“Jika kita bisa belajar dari pengalaman dan melihatnya dari sisi positif, hidup terasa lebih baik. Performa hari ini  merupakan buah positif dari seluruh pelajaran itu,” kata Donovan.

Berbagai pengalaman baik di dalam maupun luar lapangan membuat Donovan semakin matang. Ia pun menjadi nyawa tim AS, termasuk di Piala Dunia 2010 ini

AMERIKA SERIKAT

Tim Howard  7  -- Jarang mendapat ancaman karena Aljazair sulit menembus kotak penalti sehingga lebih banyak mengandalkan tendangan-tendangan jarak jauh.

Carlos Bocanegra  7  -- Mampu menutupi setiap serangan yang datang ke pertahanan Amerika Serikat.

Jay De Merit  7  -- Sukses mengawal setiap penyerang utama Aljazair sehingga Howard tak mendapat ancaman berarti sepanjang pertandingan.

Jonathan Bornstein  7  -- Lebih banyak bekerja keras pada babak kedua karena serangan Aljazair banyak mengalir melalui sektornya.

Steve Cherundolo  7  -- Cherundolo mampu tampil konsisten sepanjang tiga pertandingan babak grup. Ancaman lini kedua Amerika Serikat banyak diawali dari sektornya.

Maurice Edu  6,5  -- Baik dalam menggalang pertahanan pertama sehingga Aljazair selalu terkunci di lini kedua.

Michael Bradley  7  -- Tugas sebagai jangkar tim diserahkan kepada Edu, Bradley leluasa membantu serangan. Tak jarang muncul di depan kotak penalti untuk memantulkan bola ke rekan-rekannya.

Clint Dempsey  6,5  -- Punya dua peluang emas mencetak gol; pertama dianulir karena off-side, kedua lebih karena ketidakberuntungan.

Landon Donovan  7,5  -- Motor serangan Amerika Serikat dan tak henti merambah kotak penalti lawan. Pantas menjadi pemain terbaik pertandingan, terutama berkat gol kemenangan yang dipersembahkannya saat tambahan waktu.

Herculez Gomez  6  -- Tak mampu menyokong pergerakan Altidore, Gomez digantikan dengan Benny Felilhaber usai jeda.

Jozy Altidore  6,5  -- Salah satu kelemahan mencolok Altidore adalah kerap menahan bola terlalu lama. Di depan gawang, Altidore juga tidak tampil tenang dan membuang peluang yang didapatnya. Meski demikian, Altidore dapat diandalkan membuka serangan di lini depan.

Pemain pengganti:
Benny Feilhaber  6,5  -- Bradley memasukkan Feilhaber karena mengandalkan pergerakan dari lini kedua. Hampir mencetak gol pada menit ke-65 jika tidak dihalau Rais M'Bolhi.

Edson Buddle  6  -- Lebih banyak beraksi dari sektor kanan untuk mengganggu pergerakan Nadir Belhadj.

DaMarcus Beasley  n/a  -- Baru dimasukkan pada menit ke-81.


ALJAZAIR

Rais M'Bolhi  7,5  -- Tangguh dan sulit ditaklukkan di bawah gawangnya. Hanya kecolongan sekali lewat bola muntah pada pengujung pertandingan.

Nadir Belhadj  7  -- Satu-satunya dari trio pemain belakang yang aktif menyerang. Belhadj memainkan fungsi ganda dengan baik seperti halnya dalam dua laga terdahulu.

Antar Yahia  7  -- Sebuah umpan panjangnya nyaris mengejutkan Amerika Serikat pada awal laga. Sukses menggalang pertahanan Aljazair hingga usai.

Madjid Bougherra  7,5  -- Sekali lagi membuktikan diri sebagai palang terakhir pertahanan Aljazair yang mumpuni.

Rafik Halliche  7  -- Tak banyak melakukan kesalahan, termasuk saat berduel bola-bola atas dengan Altidore.

Foued Kadir  6,5  -- Lebih fokus mempertahankan wilayahnya ketimbang memberikan ancaman dari sayap kanan yang ditempati.

Hassan Yebda  7  -- Banyak bergerak ke depan dan belakang untuk mencari bola. Ketika Karim Ziani keluar diganti, tugas pengganti bola diemban olehnya.

Karim Matmour  7  -- Seperti pertandingan melawan Inggris, kembali menemukan bentuk permainannya. Kerap muncul dari lini kedua dengan sepakan-sepakan keras.

Karim Ziani  6,5  -- Tak seperti dua laga sebelumnya, Ziani kesulitan menjalankan tugas sebagai pembangun serangan. Tampil lebih baik pada babak kedua.

Mehdi Lacen  6  -- Tak terlihat sepanjang pertandingan. Mendapat kartu kuning pada pengujung pertandingan karena menghambat pergerakan Altidore.

Rafik Djebbour  6,5  -- Meski aktif mencari bola dan mengancam gawang Howard, Djebbour gagal menciptakan gol.

Pemain pengganti:
Abdelkader Ghezzal  6  -- Sempat mengancam lewat tendangan keras yang mampu dijinakkan Howard. Tapi, itulah satu-satunya ancaman yang dibuatnya dalam pertandingan.

Adlene Guedioura  5,5  -- Tak dapat menjalankan tugas sebagai penyerang pengganti pada babak kedua.

Rafik Saifi  n/a  -- Baru dimainkan ketika pertandingan menginjak menit ke-85.