I. PEMBAHASAN
Bila melihat nilai koreksi yang dilakukan saat ini, menurut Suharjono, hasilnya jauh lebih baik dibandingkan catatan BMG saat gempa Aceh, dua tahun lalu sekarang ini untuk memantau gempa di Indonesia telah dioperasikan 24 seismometer digital yang memantau dengan kanal frekuensi lebar. Dengan adanya seismometer dan sistem pemrosesnya yang sebagian merupakan bantuan dari Jepang, Jerman, Prancis, Amerika Serikat dan Cina. Itu tidak dioperasikan lagi seismometer analog dan bersifat off line.
Selain dapat menganalisis data yang diterima secara otomatis, semua instrumen itu bekerja secara online yang terhubung selama 24 jam ke kantor. Dengan demikian, dalam waktu lima menit semua analisis data sudah diterima di kantor pusat.
Ketika terjadi gempa Aceh, 26 Desember 2006, BMG sempat mengeluarkan laporan gempa tersebut bermagnitude 6,8 SR, namun setelah beberapa minggu keluar angka 8,7 SR. hal itu dapat terjadi karena peralatan yang beroperasi ketika itu tidak bisa menghitung kekuatan gempa di atas 7 SR.
Kegempaan yang begitu kuat di Aceh, termasuk yang terbesar di dunia sepanjang abad, juga membuat USGS beberapa kali merevisi catatannya, semula mereka menyebutkan gempa itu bermagnitude 8,1 Mw, kemudian 4 kali memperbaiki hingga sampai pada nilai 9,8 Mw. Proses mengubah-ubah data kegempaan di Yogyakarta itu, di ajar di Fakultas Kebumian dan Teknologi Mineral ITB masih akan terus berlangsung, karena menurut dia, dalam kasus ini tidak mudah diperoleh data “murni” dari sumber gempa di sesar. Sebab, pada saat bersamaan ada proses kegempaan akibat aktivitas vulkanik Merapi yang mengganggu daya tangkap mesin pencatat.
Pencatatan seismometer untuk gempa sesar terkena noise gempa merapi. Apalagi kekuatan gempa sesar tergolong gempa moderat, sehingga seismograf yang ada tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara sesar dibandingkan gempa Merapi.
Mengatasi tingginya noise pada stasiun seismometer di Yogyakarta, Suharjono mengatakan bahwa bmg kemungkinan akan memindahkan stasiunnya dari Gamping ke Wanagama. Alternatif lain yang mungkin dilakukan adalah memasang alat seismometer pada lubang sedalam sekitar 100 meter.
II. SOLUSI
Akibat dari dosa dan maksiat, di antaranya ialah mengakibatkan terjadinya berbagai kerusakan di bumi, baik di lingkungan air, darat maupun udara. Allah berfirman dalam surat ar-Rum : 4;
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ {الروم : 41}
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Kalau orang zalim memerintah atau berkuasa di atas bumi, ia selalu berusaha untuk berbuat kerusakan, hingga Allah mencegah turunnya hujan, lalu binasalah pertanian serta rusaklah keturunan atau bibit-bibit. Sedangkan Allah tidak menghendaki terjadinya kerusakan lalu dengan membaca ayat seperti di atas, yaitu Telah nampak kerusakan di darat dan di laut akibat perbuatan tangan manusia, Allah akan menjadikan mereka merasakan sebagian dari akibat apa yang telah mereka lakukan, agar mereka mau kembali sadar.
Apabila manusia kembali bertaubat dengan iman, jiwa dan rohani, karena itu pengembangan iman, rohani harus dikembangkan seiring dengan kesadaran manusia untuk memelihara, menumbuhkan dan melestarikan lingkungan hidupnya, manusia harus sadar.
III. TERAPI
Dalam segi psikis, manusia yang mendapat musibah apalagi musibah itu besar (gempa bumi) pasti timbul rasa takut atau trauma lagi kalau ada musibah seperti itu, mungkin dengan cobaan seperti itu agar manusia ingat pada Allah.
Menggunakan obat-obatan, dengan obat-obatan orang-orang di saat itu memerlukan obat buat mengobati luka-luka yang terkena, dan juga makanan, uang, dengan uang, makanan bisa digunakan membeli sesuatu dan makanan agar badannya bisa di jaga dengan baik.
IV. ANALISIS
Bahwa gempa sesar di Yogyakarta itu dipicu oleh aktivitas magnitude. Jarak antara ujung sesar di desa Tulung Klaten dengan merapi sekitar 50 Km. meskipun begitu seismic yang terus terjadi disertai tremor akibat aktivitas magma dapat memicu kestabilan sesar. Sesar ini juga menanggung energi tekan akibat subduksi lempeng yang juga aktif.
Demikianlah keadaan kita, Allah membuat kita merasakan semua dosa ringan-ringan saja dari semua perbuatan kita. Kalau Dia membuat kita merasakan setiap akibat yang kita lakukan, tentulah tidak akan ada yang sanggup tinggal di atas bumi ini.
Dari dampak maksiat di bumi ini adalah : berbagai macam hal yang menimpa bumi, seperti gempa bumi, angin yang menyapu dan menumbangkan segalanya dan juga menghilangkan berkah.
DOSA MENIMBULKAN KERUSAKAN DI MUKA BUMI (GEMPA BUMI)
Written By haris on Thursday, January 20, 2011 | 11:41 AM
Related Articles
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik