BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan pariwisata akan mempunyai arti penting dalam pemulihan ekonomi nasional sebagai dari krisis yang pada saat ini menunjukkan adanya perbaikan yang menuju pada kehidupan sedia kala. Pembangunan parirwisata merupakan integral dari pembangunan bangsa. Disamping itu, pembangunan kebudayaan pun tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pariwisata, karena pembangunan kebudayaan dengan pariwisata akan memberikan nilai tambah bagi bangsa serta peradaban dunia.
Padang Pariaman merupakan daerah yang memiliki objek wisata yang patut untuk dikembangkan yang akan memiliki nilai tambah pada perekonomian daerah dan tentu saja adanya potensi dan peluang investasi. Untuk saat ini Padang Pariaman memiliki jumlah objek wisata lebih dari 78 lokasi yang terdiri dari 26 objek wisata alam, 5 objek wisata budaya , 30 objek wisata sejarah, 10 objek wisata pantai, dan 7 objek khusus.
Sebagaimana yang kita ketahui Kota Pariaman merupakan kota yang terletak di pinggir pantai, banyak objek wisata pantai dan bahari yang mempunyai peluang untuk tersentuh tangan investor, seperti Pantai Gondoriah, Pantai Kata, Pulau Angso, Pantai Belibis, Pantai Mangguang ,Talao Pauh, Pasir Sanur, dan lain-lain yang mempunyai kelebihan masing-masing dan keindahan yang mempunyai nilai ekonomis apabila adanya pengelolaan yang baik, tentu saja dibutuhkan dana yang tidak sedikit dari pemerintah dan tentunya, oleh karena itu peran Investor juga dibutuhkan, dan permasalahannya sekarang adalah bagaimana menarik minat investor agar perencanaan pembangunan ini bisa berjalan dengan baik
Namun demikian daya tarik tersebut kondradiktif dengan kondisi permasalahan mendasar yang menjadi perhatian utama yang ditunjukkan oleh belum optimalnya jaminan keamanan dan kepastian regulasi yang ditawarkan bagi investor dalam menanamkan investasi ,oleh karena itu perlunya upaya pemerintah untuk mengoptimalkan realisasi investasi melalui kebijakan penciptaan iklim investasi yang kondusif bagi perkembangan sektor unggulan daerah,sehingga dengan berjalannya penggembangan objek wisata akan bermata rantai pada peningkatan perekonomian dan kesempatan terciptanya lapangan kerja.
A. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas , maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan diangkat yaitu:
1. Apakah pengembangan pariwisata di Padang Pariaman bisa dikembangkan dan bagaimana perannya terhadap peluang investasi?
2. Kendala yang di hadapi serta analisis swot dalam mengembangkan pariwisata di kabupaten Padang Pariaman
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Wearing (2001) yang menegaskan bahwa tingkat kesuksesan atau keberhasilan jangka panjang sangat tergantung pada tingkat dan dukungan komunitas.
2. Mathleson and Well Pitana, dan Bayantri (2005:46) mengatakan bahwa pariwisata menyangkut 3 element utama, yaitu:
a. Dinamic element yaitu travel ke suatu destinasi wisata
b. A static element yaitu singgah di daerah tujuan
c. A consequential atau akibat dari 2 hal di atas ( khususnya pada masyarakat lokal) yang meliputi dampak ekonomi, sosial dan fisik dari adanya kontak dengan wisatawan
3. Peranan dan fungsi dari industri Pariwisata bagi kehidupan masyarakat dan pada Negara pada umumnya Pitana dan Bayantri(2005:112)
a. Sebagai penyerapan tenaga kerja
b. Sektor kerajinan seperti industri rumah tangga
c. Kontribusi sektor perdagangan seperti industri peningkatan penginapan dan rumah makan atau restoran
d. Sektor pengangkutan dan komunikasi jasa transportasi
e. Sektor pertanian
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengembangan Pariwisata di Padang Pariaman
Kabupaten Padang Pariaman memiliki sejumlah lokasi yang layak dikembangkan menjadi tempat pariwisata, walaupun sudah menjadi tempat wisata saat ini tapi masih sangat sepi pengunjung dan kurang menarik wisatawan, yang dikarenakan oleh kurang tergarapNYA tempat wisata tersebut dan juga faktor masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, pemerintah setempat merencanakan pengembangan pariwisata di Padang Pariaman sebagai sumber devisa serta peningkatan perekonomian.
Akhir-akhir ini perhatian pemerintah Sumatera Barat terhadap sector pariwisata cukup memberikan angin segar,ini dapat kita lihat dari upaya pemerintah yang akan menjadikan pantai Sumbar, khususnya Pantai Arta menjadi salah satu daerah tujuan wisata nomor tiga setelah Bali dan Yogyakarta, Anai Resort yang sedang mendirikan wisata bermain air yang setingkat dengan Ancol,bahkan bisa melebihi ancol karena lokasi nya yang di dukung dengan keindahan alam yang natural, Kabupaten Padang Pariaman mempunyai makam Syeh Burhanuddin yang tidak pernah sepi dikunjungi wisatawan baik dari daerah sekitar Sumbar maupun luar daerah, tempat wisata ini mempunyai potensi yang luar biasa diandalkan karena pada bulan dan hari-hari tertentu kawasan ini tidak pernah sepi pengunjung.
Perkembangan pariwisata di Kabupaten Padang Pariaman sudah bisa dikatakan lebih baik,terbukti dengan meningkatnya minat wisatawan domestic dan mancanegara dari tahun 2004 sampai tahun 2007 seperti yang kita lihat pada table 1.1yaitu dari 2.573.625 sampai 5.402.892 orang wisatawan domestic, 6.383. sampai 12.014 orang pada tahun 2007 untuk wisatawan mancanegara. Hanyasaja terjadinya penurunan drastis pada tahun 2008 yang disebabkan oleh gempa dan adanya isu tsunami di Padang pariaman
kunjungan wisata domestik dan mancanegara
tahun domestik (orang) mancanegara(orang)
1990 782631 4451
1991 801420 4628
1992 840326 6118
1993 1013030 6534
1994 1060021 7012
1995 1021832 731
1996 1083331 7852
1997 1089435 7956
1998 1143906 7016
1999 1184010 7283
2000 1190233 7417
2001 584115 457
2002 595050 460
2003 593450 478
2004 2573625 6383
2005 5216753 12621
2006 5320420 12740
2007 5402892 12014
2008 2712560 419
Dengan melihat keadaan diatas sangat mungkin bisa dilaksanakan perkembangan pariwisata di Kabupaten Padang Pariaman ke tahap selanjutnya, tentu saja agar perencanaan pembangunan ini berjalan lanjar di butuhkan dana, oleh sebab itu bantuan pemerintah daerah dan Investor akan sangat berperan dalam proses pembangunan pariwisata Di kabupaten Padang Pariaman.
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI DARI SEKTOR PARIWISATA DAN BUDAYA PERANNYA DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN DI PADANG PARIAMAN
Tugas utama pembangunan sector kebudayaan dan pariwisata adalah agar mampu menjawab agenda prioritas yakni mempercepat pemulihan ekonomi, membangun kesejahteraan rakyat, meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan ketahanan budaya.
Tujuan utama pembangunan pariwisata,terutama sector penunjang utama pariwisata antara lain investasi dan peningkatan ekspor nonmigas. Di kabupaten Padang Pariaman ini kita melihat banyak objek wisata yang benar-benar memiliki potensi untuk dikembangkan,hanya saja untuk saat ini objek wisata tersebut masih sangat tradisional dan belum tersentuh tangan investor, kecuali festival Tabuik yang sudah core event ke tingkat nasioanal.
Kita tinjau beberapa objek wisata yang akan dikembangkan
1. RENCANA PENGEMBANGAN WISATA TERPADU MANGGUANG
POTENSI LOKASI
I. Akses: Jalan Raya /lalu lintas utama, Jalan Kereta Api dan Jalur Sungai
II. Alam
a. Air : Laguna, Sungai/Muara / Dermaga, Laut
b. Hutan Mangrove dan persawahan
III. Topografi ( Relatif Datar )
IV. Lokasi
a. Sudah aman dari Rolen Laut (> 100 m dari garis Pantai )
b. Kosong dari Bangunan ( Penggusuran )
c. Tidak dipusat utama kota ( Pengembangan Kota )
d. Menangkap konsumen dari atau keluar Kota Pariaman kearah Agam dan konsumen yang tidak melewati pusat kota
Peruntukan
a. Supermarket / Mall
b. Hotel, berfungsi :( Satu Paket Wisata Massa Bangunan )- Konvensi
II. Jalan Kereta Api
a. Objek
b. Transportasi Alternatif
III. Laguna / Sungai (Wisata)
a. Memancing
b. Kereta Air
c. Perahu
d. Jetsky
IV. Laut (Wisata)
a. Pinggir Laut
b. Jetsky
V. Hutan ( Camping Area )
VI. Sawah (Wisata)
a. View
b. Pertanian
2. RENCANA PENGEMBANGAN Wisata Di PANTAI GANDORIAH
POTENSI LOKASI
I. Akses
a. Jalan Raya / lalu lintas utama
b. Jalan Kereta Api
II. Alam: Pantai pasir putih, Laut, kerindangan
III. Topografi ( Relatif Datar ), 2-5 meter dpl.
IV. Lokasi
a. Sudah aman dari Rolen Laut (> 100 m dari garis Pantai )
b.Di pusat utama kota, dekat dengan stasiun kereta apidan ramai dikunjungi
c. Sudah mulai ditata
b. Wisata Kuliner
c. Kawasan Marina: (feasibility study sudah ada)
Adapun pemanfaatan kawasan marina pantai Pariaman yang akan dapat diraih adalah adalah
sebagai berikut:
• Sebagai tempat berlabuh kapal-kapal wisata (kedalaman air sampai -3,0)
• Sebagai pelabuhan perikanan dengan lokasi yang terpisah dengan marina;
• Adanya pelabuhan yang juga berfungsi sebagai breakwater lepas pantai tersebut akan mengakibat- kan majunya garis pantai di daerah pantai sebagaiefek tembolo. Kawasan di daerah pantaiyang ada dapat menjadi lebih luas.
• Sebagai tempat wisata bahari
• Untuk jangka panjang dapat dibangun jembatan catau kereta gantung yang bisa menghubungkan antara daratan dengan pulau.Jembatan sepeda motor ke Pulau Angso = 1,35 km
RENCANA KAWASAN MARINA
Pantai yang maju karena adanya breakwater Konstruksi Caison (dermaga 184 m) Rehab muara Bt Pariaman dan mundurnya garis pantai jembatan untuk roda empat ke daratan 342 m,Gap navigasi / jembatantiang pancang 50 m Konstruksi Caison / Caison dan dermaga 176 m
PANTAI KATA
POTENSI LOKASI
I. Akses: Jalan Raya / lalu lintas utama
II. Alam: Pantai pasir putih, Laut, kerindangan
III. Topografi ( Relatif Datar ), 2-5 meter dpl.
IV. Lokasi
a. Sudah aman dari Rolen Laut
( > 100 Meter dari garis Pantai )
b. Terletak 3 km dari pusat utama kota, akses transportasi lancar
c. Sudah mulai ditata
3. RENCANA PENGEMBANGAN WISATA PANTAI KATA
Sebagai latar belakang adalah :
1. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas
2. Tingginya potensi pasar/penduduk
3. Posisi KotA Pariaman yang strategis
4. Tuntutan kepuasan
1. RENCANA PEMBANGUNAN RSU SWASTA PANGSA PASAR
‘- Pertumbuhan dan Kepadatan penduduk terus naik
‘- Pasien potensiel tinggi
‘- Rumah Sakit dg layanan VIP masih kurang
LATAR BELAKANG
Potensi dan Peluang Investasi Sektor Kesehatan Sejalan dengan peningkatan pembangunan dan peningkatan strata sosial , tingginya akan tuntutan kepuasan dan melihat kurangnya pelayanandi RSUPemerintah makadi Kota Pariaman sudah perlu dibangun sebuah RSU Swasta.
Berdasarkan latar belakang dari pengembangan objek wisata diatas sangat memungkinkan memiliki peluang menarik minat Investor untuk berinvestasi sehingga perencanaan pembangunan pariwisata dan kebudayaan bisa dilaksanakan saehingga berdampak langsung pada perbaikan ekonomi masyarakat
2. ANALISIS SWOT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PADANG PARIAMAN
1.FAKTOR INTERNAL ( KEKUATAN DAN KELEMAHAN)
A. KEKUATAN
• Peraturan perundang-undangan yang mendukung koordinasi ,pengawasan dan pengendalian, peraturan Menteri kebudayaan dan pariwisata Nomor: PM 17/HK.001/MPK-2005 tentang organisasi dan tata kerja Departemen merupakan unsure pelaksanaan pemerintah di pimpin oleh Menteri yang berada di bawah tanggung jawab President seerta mempunyai tugas membantu President dalam menyelenggarakan kegiatan urusan pemerintah di bidang kebudayaan dan pariwisata
• System informasi yang lebih modern untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian dalam pembangunan.
• Objek wisata yang akan di bangun mempunyai potensi dalam meningkatkan perekonomian daerah dan Nasional( sumber devisa)
• Pembangunan Objek wisata merupakan wujud dalam peningkatan perekonomian daerah dan Nasional
• Adanya dukungan yang kuat dari pemerintah akhir-akhir ini untuk menciptakan kabupaten PadangPariaman sebagai daerah wisata
• Adanya perkembangan dalam Indikator ekonomi di kota Pariaman
B. KELEMAHAN
• Kurangnya dukungan masnyarakat, serta anggapan masnyarakat yang negative dengan pembangunan periwisata
• Factor Alam di kabupaten Padang Pariaman yang rawan gempa, serta isu tsunami hebat yang diperkirakan akan datang
• Kurang nya kualitas masnyarakat dari segi pelayanan
• Masih sulitnya dalam proses perizinan dan kemudahan dalam berinvestasi
3. FAKTOR EKSTERNAL
1. PELUANG
• Muara dari pembangunan pariwisata adalah mewujudkan kesejahteraan masnyarakat dan peningkatan devusa Negara
• Saat ini pembangunan Sumatera Barat lebih dirahkan pemerintah kebagian perbatasan, terutama ke perbatasanPadang Pariaman sehingga berpeluang dapat menarik investor
• Pendirian Bandara Internasional BIM, membuka Peluang didirikan dan dikembangkan Pariwisata, sehingga akan banyak pembangunan pariwisata yang akan didirikan di Padang Pariaman
• Meningkatnya minat wisatawan dari tahun ke tahun
2. ANCAMAN
• Dengan pembangunan pariwisata akan masuk budaya luar yang negative yang mengancam adat dan kebudayaan timur
• Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah
• masih rendahnya system administrasi dan penggolaan organisasi pemerintahan
• isu isu bencana alam yaitu gempa dan tsunami yang diperkiran akan terjadi dalam waktu dekat, mengancam akan berkurangnya minat Investor
• Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan rakyat melalui pariwisata
IMPLIKASI KEBIJAKAN ATAU STRATEGI
1. Menarik minat investor dengan menciptakan iklim yang kondunsif, melalui beberapa Progam menciptakan Iklim yang Kondunsif
2. Memberikan penyuluhan kepada masnyarakat setempat,agar bisa mengubah pandangan negative mansnyarakat sehingga masnyarakat sadar akan pentingnya pembangunan ini dalam menciptakan perekonomian yang lebih baik dengan Membentengi Moral Masyarakat dengat adat dan agama,
3. Menbangun dan Meningkatkan sarana dan prasarana, dengan memperbaiki sarana tranportasi, membangun hotel atau penginapan,RSU dan Swasta, rumah makan atau restoran yang bertaraf Internasional.
4. Mempermudah akses keluar masuk arena Objek wisata
5. Memberikan dan meningkatkan promosi pariwisata dan budaya
6. Meningkatkan efektifitas peran sebagai regulator dan fasilitator dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata
7. Memantapkan kerjasama baik dalam maupun luar negeri di bidang kebudayaan dan pariwisata
8. Memantapkan manajemen pembangunan kebudayaan dan pariwisata
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kabupaten Padang Pariaman memiliki banyak objek wisata yang dapat dikembangkan, yang memiliki peluang menarik investor baik dalam maupun luar negeri.
Rekomendasi : dengan menciptakan kondisi yang kondusif bagi para investasi
2. Kawasan pantai kota Pariaman dapat diolah dan lebih di kembangan menjadi wisata pantai dan bahari karena memiliki keindahan laut dengan keunggulan pasir putih dan ombak yang tenang,
Rekomendasi : menggolah dan memperbaiki sarana dan prasarana, serta mempermudah akses keluar masuk objek wisata
3. Masih lemahnya system peraturan dan administrasi daerah Kabupaten Padang Pariaman sehingga pembangunan tidak dapat berjalan sesuai rencana
Rekomendasi : menciptakan system administrasi yang mudah serta meningkatkan system informasi dan teknologi
4.
DAFTAR PUSTAKA
1. BPS.Padang Pariaman dalam Angka 2009.
2. http;/www.wisatanet.com
3. http://www.budpar.go.id/file data/4001 1306_lakipdepbudpar 2007.
4. www.biro perencanaan danHukum Sekretariat
5. www.Ir.jero Wacik,Se.com
6. http://mukhlis R.com
Karya Punya : ANEDA LUKMAN, Mahasiswa UNP, 2007.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan pariwisata akan mempunyai arti penting dalam pemulihan ekonomi nasional sebagai dari krisis yang pada saat ini menunjukkan adanya perbaikan yang menuju pada kehidupan sedia kala. Pembangunan parirwisata merupakan integral dari pembangunan bangsa. Disamping itu, pembangunan kebudayaan pun tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pariwisata, karena pembangunan kebudayaan dengan pariwisata akan memberikan nilai tambah bagi bangsa serta peradaban dunia.
Padang Pariaman merupakan daerah yang memiliki objek wisata yang patut untuk dikembangkan yang akan memiliki nilai tambah pada perekonomian daerah dan tentu saja adanya potensi dan peluang investasi. Untuk saat ini Padang Pariaman memiliki jumlah objek wisata lebih dari 78 lokasi yang terdiri dari 26 objek wisata alam, 5 objek wisata budaya , 30 objek wisata sejarah, 10 objek wisata pantai, dan 7 objek khusus.
Sebagaimana yang kita ketahui Kota Pariaman merupakan kota yang terletak di pinggir pantai, banyak objek wisata pantai dan bahari yang mempunyai peluang untuk tersentuh tangan investor, seperti Pantai Gondoriah, Pantai Kata, Pulau Angso, Pantai Belibis, Pantai Mangguang ,Talao Pauh, Pasir Sanur, dan lain-lain yang mempunyai kelebihan masing-masing dan keindahan yang mempunyai nilai ekonomis apabila adanya pengelolaan yang baik, tentu saja dibutuhkan dana yang tidak sedikit dari pemerintah dan tentunya, oleh karena itu peran Investor juga dibutuhkan, dan permasalahannya sekarang adalah bagaimana menarik minat investor agar perencanaan pembangunan ini bisa berjalan dengan baik
Namun demikian daya tarik tersebut kondradiktif dengan kondisi permasalahan mendasar yang menjadi perhatian utama yang ditunjukkan oleh belum optimalnya jaminan keamanan dan kepastian regulasi yang ditawarkan bagi investor dalam menanamkan investasi ,oleh karena itu perlunya upaya pemerintah untuk mengoptimalkan realisasi investasi melalui kebijakan penciptaan iklim investasi yang kondusif bagi perkembangan sektor unggulan daerah,sehingga dengan berjalannya penggembangan objek wisata akan bermata rantai pada peningkatan perekonomian dan kesempatan terciptanya lapangan kerja.
A. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas , maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan diangkat yaitu:
1. Apakah pengembangan pariwisata di Padang Pariaman bisa dikembangkan dan bagaimana perannya terhadap peluang investasi?
2. Kendala yang di hadapi serta analisis swot dalam mengembangkan pariwisata di kabupaten Padang Pariaman
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Wearing (2001) yang menegaskan bahwa tingkat kesuksesan atau keberhasilan jangka panjang sangat tergantung pada tingkat dan dukungan komunitas.
2. Mathleson and Well Pitana, dan Bayantri (2005:46) mengatakan bahwa pariwisata menyangkut 3 element utama, yaitu:
a. Dinamic element yaitu travel ke suatu destinasi wisata
b. A static element yaitu singgah di daerah tujuan
c. A consequential atau akibat dari 2 hal di atas ( khususnya pada masyarakat lokal) yang meliputi dampak ekonomi, sosial dan fisik dari adanya kontak dengan wisatawan
3. Peranan dan fungsi dari industri Pariwisata bagi kehidupan masyarakat dan pada Negara pada umumnya Pitana dan Bayantri(2005:112)
a. Sebagai penyerapan tenaga kerja
b. Sektor kerajinan seperti industri rumah tangga
c. Kontribusi sektor perdagangan seperti industri peningkatan penginapan dan rumah makan atau restoran
d. Sektor pengangkutan dan komunikasi jasa transportasi
e. Sektor pertanian
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengembangan Pariwisata di Padang Pariaman
Kabupaten Padang Pariaman memiliki sejumlah lokasi yang layak dikembangkan menjadi tempat pariwisata, walaupun sudah menjadi tempat wisata saat ini tapi masih sangat sepi pengunjung dan kurang menarik wisatawan, yang dikarenakan oleh kurang tergarapNYA tempat wisata tersebut dan juga faktor masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, pemerintah setempat merencanakan pengembangan pariwisata di Padang Pariaman sebagai sumber devisa serta peningkatan perekonomian.
Akhir-akhir ini perhatian pemerintah Sumatera Barat terhadap sector pariwisata cukup memberikan angin segar,ini dapat kita lihat dari upaya pemerintah yang akan menjadikan pantai Sumbar, khususnya Pantai Arta menjadi salah satu daerah tujuan wisata nomor tiga setelah Bali dan Yogyakarta, Anai Resort yang sedang mendirikan wisata bermain air yang setingkat dengan Ancol,bahkan bisa melebihi ancol karena lokasi nya yang di dukung dengan keindahan alam yang natural, Kabupaten Padang Pariaman mempunyai makam Syeh Burhanuddin yang tidak pernah sepi dikunjungi wisatawan baik dari daerah sekitar Sumbar maupun luar daerah, tempat wisata ini mempunyai potensi yang luar biasa diandalkan karena pada bulan dan hari-hari tertentu kawasan ini tidak pernah sepi pengunjung.
Perkembangan pariwisata di Kabupaten Padang Pariaman sudah bisa dikatakan lebih baik,terbukti dengan meningkatnya minat wisatawan domestic dan mancanegara dari tahun 2004 sampai tahun 2007 seperti yang kita lihat pada table 1.1yaitu dari 2.573.625 sampai 5.402.892 orang wisatawan domestic, 6.383. sampai 12.014 orang pada tahun 2007 untuk wisatawan mancanegara. Hanyasaja terjadinya penurunan drastis pada tahun 2008 yang disebabkan oleh gempa dan adanya isu tsunami di Padang pariaman
kunjungan wisata domestik dan mancanegara
tahun domestik (orang) mancanegara(orang)
1990 782631 4451
1991 801420 4628
1992 840326 6118
1993 1013030 6534
1994 1060021 7012
1995 1021832 731
1996 1083331 7852
1997 1089435 7956
1998 1143906 7016
1999 1184010 7283
2000 1190233 7417
2001 584115 457
2002 595050 460
2003 593450 478
2004 2573625 6383
2005 5216753 12621
2006 5320420 12740
2007 5402892 12014
2008 2712560 419
Dengan melihat keadaan diatas sangat mungkin bisa dilaksanakan perkembangan pariwisata di Kabupaten Padang Pariaman ke tahap selanjutnya, tentu saja agar perencanaan pembangunan ini berjalan lanjar di butuhkan dana, oleh sebab itu bantuan pemerintah daerah dan Investor akan sangat berperan dalam proses pembangunan pariwisata Di kabupaten Padang Pariaman.
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI DARI SEKTOR PARIWISATA DAN BUDAYA PERANNYA DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN DI PADANG PARIAMAN
Tugas utama pembangunan sector kebudayaan dan pariwisata adalah agar mampu menjawab agenda prioritas yakni mempercepat pemulihan ekonomi, membangun kesejahteraan rakyat, meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan ketahanan budaya.
Tujuan utama pembangunan pariwisata,terutama sector penunjang utama pariwisata antara lain investasi dan peningkatan ekspor nonmigas. Di kabupaten Padang Pariaman ini kita melihat banyak objek wisata yang benar-benar memiliki potensi untuk dikembangkan,hanya saja untuk saat ini objek wisata tersebut masih sangat tradisional dan belum tersentuh tangan investor, kecuali festival Tabuik yang sudah core event ke tingkat nasioanal.
Kita tinjau beberapa objek wisata yang akan dikembangkan
1. RENCANA PENGEMBANGAN WISATA TERPADU MANGGUANG
POTENSI LOKASI
I. Akses: Jalan Raya /lalu lintas utama, Jalan Kereta Api dan Jalur Sungai
II. Alam
a. Air : Laguna, Sungai/Muara / Dermaga, Laut
b. Hutan Mangrove dan persawahan
III. Topografi ( Relatif Datar )
IV. Lokasi
a. Sudah aman dari Rolen Laut (> 100 m dari garis Pantai )
b. Kosong dari Bangunan ( Penggusuran )
c. Tidak dipusat utama kota ( Pengembangan Kota )
d. Menangkap konsumen dari atau keluar Kota Pariaman kearah Agam dan konsumen yang tidak melewati pusat kota
Peruntukan
a. Supermarket / Mall
b. Hotel, berfungsi :( Satu Paket Wisata Massa Bangunan )- Konvensi
II. Jalan Kereta Api
a. Objek
b. Transportasi Alternatif
III. Laguna / Sungai (Wisata)
a. Memancing
b. Kereta Air
c. Perahu
d. Jetsky
IV. Laut (Wisata)
a. Pinggir Laut
b. Jetsky
V. Hutan ( Camping Area )
VI. Sawah (Wisata)
a. View
b. Pertanian
2. RENCANA PENGEMBANGAN Wisata Di PANTAI GANDORIAH
POTENSI LOKASI
I. Akses
a. Jalan Raya / lalu lintas utama
b. Jalan Kereta Api
II. Alam: Pantai pasir putih, Laut, kerindangan
III. Topografi ( Relatif Datar ), 2-5 meter dpl.
IV. Lokasi
a. Sudah aman dari Rolen Laut (> 100 m dari garis Pantai )
b.Di pusat utama kota, dekat dengan stasiun kereta apidan ramai dikunjungi
c. Sudah mulai ditata
b. Wisata Kuliner
c. Kawasan Marina: (feasibility study sudah ada)
Adapun pemanfaatan kawasan marina pantai Pariaman yang akan dapat diraih adalah adalah
sebagai berikut:
• Sebagai tempat berlabuh kapal-kapal wisata (kedalaman air sampai -3,0)
• Sebagai pelabuhan perikanan dengan lokasi yang terpisah dengan marina;
• Adanya pelabuhan yang juga berfungsi sebagai breakwater lepas pantai tersebut akan mengakibat- kan majunya garis pantai di daerah pantai sebagaiefek tembolo. Kawasan di daerah pantaiyang ada dapat menjadi lebih luas.
• Sebagai tempat wisata bahari
• Untuk jangka panjang dapat dibangun jembatan catau kereta gantung yang bisa menghubungkan antara daratan dengan pulau.Jembatan sepeda motor ke Pulau Angso = 1,35 km
RENCANA KAWASAN MARINA
Pantai yang maju karena adanya breakwater Konstruksi Caison (dermaga 184 m) Rehab muara Bt Pariaman dan mundurnya garis pantai jembatan untuk roda empat ke daratan 342 m,Gap navigasi / jembatantiang pancang 50 m Konstruksi Caison / Caison dan dermaga 176 m
PANTAI KATA
POTENSI LOKASI
I. Akses: Jalan Raya / lalu lintas utama
II. Alam: Pantai pasir putih, Laut, kerindangan
III. Topografi ( Relatif Datar ), 2-5 meter dpl.
IV. Lokasi
a. Sudah aman dari Rolen Laut
( > 100 Meter dari garis Pantai )
b. Terletak 3 km dari pusat utama kota, akses transportasi lancar
c. Sudah mulai ditata
3. RENCANA PENGEMBANGAN WISATA PANTAI KATA
Sebagai latar belakang adalah :
1. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas
2. Tingginya potensi pasar/penduduk
3. Posisi KotA Pariaman yang strategis
4. Tuntutan kepuasan
1. RENCANA PEMBANGUNAN RSU SWASTA PANGSA PASAR
‘- Pertumbuhan dan Kepadatan penduduk terus naik
‘- Pasien potensiel tinggi
‘- Rumah Sakit dg layanan VIP masih kurang
LATAR BELAKANG
Potensi dan Peluang Investasi Sektor Kesehatan Sejalan dengan peningkatan pembangunan dan peningkatan strata sosial , tingginya akan tuntutan kepuasan dan melihat kurangnya pelayanandi RSUPemerintah makadi Kota Pariaman sudah perlu dibangun sebuah RSU Swasta.
Berdasarkan latar belakang dari pengembangan objek wisata diatas sangat memungkinkan memiliki peluang menarik minat Investor untuk berinvestasi sehingga perencanaan pembangunan pariwisata dan kebudayaan bisa dilaksanakan saehingga berdampak langsung pada perbaikan ekonomi masyarakat
2. ANALISIS SWOT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PADANG PARIAMAN
1.FAKTOR INTERNAL ( KEKUATAN DAN KELEMAHAN)
A. KEKUATAN
• Peraturan perundang-undangan yang mendukung koordinasi ,pengawasan dan pengendalian, peraturan Menteri kebudayaan dan pariwisata Nomor: PM 17/HK.001/MPK-2005 tentang organisasi dan tata kerja Departemen merupakan unsure pelaksanaan pemerintah di pimpin oleh Menteri yang berada di bawah tanggung jawab President seerta mempunyai tugas membantu President dalam menyelenggarakan kegiatan urusan pemerintah di bidang kebudayaan dan pariwisata
• System informasi yang lebih modern untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian dalam pembangunan.
• Objek wisata yang akan di bangun mempunyai potensi dalam meningkatkan perekonomian daerah dan Nasional( sumber devisa)
• Pembangunan Objek wisata merupakan wujud dalam peningkatan perekonomian daerah dan Nasional
• Adanya dukungan yang kuat dari pemerintah akhir-akhir ini untuk menciptakan kabupaten PadangPariaman sebagai daerah wisata
• Adanya perkembangan dalam Indikator ekonomi di kota Pariaman
B. KELEMAHAN
• Kurangnya dukungan masnyarakat, serta anggapan masnyarakat yang negative dengan pembangunan periwisata
• Factor Alam di kabupaten Padang Pariaman yang rawan gempa, serta isu tsunami hebat yang diperkirakan akan datang
• Kurang nya kualitas masnyarakat dari segi pelayanan
• Masih sulitnya dalam proses perizinan dan kemudahan dalam berinvestasi
3. FAKTOR EKSTERNAL
1. PELUANG
• Muara dari pembangunan pariwisata adalah mewujudkan kesejahteraan masnyarakat dan peningkatan devusa Negara
• Saat ini pembangunan Sumatera Barat lebih dirahkan pemerintah kebagian perbatasan, terutama ke perbatasanPadang Pariaman sehingga berpeluang dapat menarik investor
• Pendirian Bandara Internasional BIM, membuka Peluang didirikan dan dikembangkan Pariwisata, sehingga akan banyak pembangunan pariwisata yang akan didirikan di Padang Pariaman
• Meningkatnya minat wisatawan dari tahun ke tahun
2. ANCAMAN
• Dengan pembangunan pariwisata akan masuk budaya luar yang negative yang mengancam adat dan kebudayaan timur
• Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah
• masih rendahnya system administrasi dan penggolaan organisasi pemerintahan
• isu isu bencana alam yaitu gempa dan tsunami yang diperkiran akan terjadi dalam waktu dekat, mengancam akan berkurangnya minat Investor
• Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan rakyat melalui pariwisata
IMPLIKASI KEBIJAKAN ATAU STRATEGI
1. Menarik minat investor dengan menciptakan iklim yang kondunsif, melalui beberapa Progam menciptakan Iklim yang Kondunsif
2. Memberikan penyuluhan kepada masnyarakat setempat,agar bisa mengubah pandangan negative mansnyarakat sehingga masnyarakat sadar akan pentingnya pembangunan ini dalam menciptakan perekonomian yang lebih baik dengan Membentengi Moral Masyarakat dengat adat dan agama,
3. Menbangun dan Meningkatkan sarana dan prasarana, dengan memperbaiki sarana tranportasi, membangun hotel atau penginapan,RSU dan Swasta, rumah makan atau restoran yang bertaraf Internasional.
4. Mempermudah akses keluar masuk arena Objek wisata
5. Memberikan dan meningkatkan promosi pariwisata dan budaya
6. Meningkatkan efektifitas peran sebagai regulator dan fasilitator dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata
7. Memantapkan kerjasama baik dalam maupun luar negeri di bidang kebudayaan dan pariwisata
8. Memantapkan manajemen pembangunan kebudayaan dan pariwisata
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kabupaten Padang Pariaman memiliki banyak objek wisata yang dapat dikembangkan, yang memiliki peluang menarik investor baik dalam maupun luar negeri.
Rekomendasi : dengan menciptakan kondisi yang kondusif bagi para investasi
2. Kawasan pantai kota Pariaman dapat diolah dan lebih di kembangan menjadi wisata pantai dan bahari karena memiliki keindahan laut dengan keunggulan pasir putih dan ombak yang tenang,
Rekomendasi : menggolah dan memperbaiki sarana dan prasarana, serta mempermudah akses keluar masuk objek wisata
3. Masih lemahnya system peraturan dan administrasi daerah Kabupaten Padang Pariaman sehingga pembangunan tidak dapat berjalan sesuai rencana
Rekomendasi : menciptakan system administrasi yang mudah serta meningkatkan system informasi dan teknologi
4.
DAFTAR PUSTAKA
1. BPS.Padang Pariaman dalam Angka 2009.
2. http;/www.wisatanet.com
3. http://www.budpar.go.id/file data/4001 1306_lakipdepbudpar 2007.
4. www.biro perencanaan danHukum Sekretariat
5. www.Ir.jero Wacik,Se.com
6. http://mukhlis R.com
Karya Punya : ANEDA LUKMAN, Mahasiswa UNP, 2007.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik