“Namaku Doraemon! Aku dikirim dari masa depan untuk membantu kamu, Nobita!”, begitulah kira-kira percakapan yang terjadi ketika Doraemon pertama kali keluar dari laci meja belajar Nobita. Yup! Doraemon dikirim dari masa depan untuk membantu sang looser Nobita menghadapi tantangan kehidupan sehari-harinya. Sudah tidak terhitung berapa kali Doraemon menyelamatkan hari-hari Nobita dari gangguan teman-temannya. Meskipun terkadang berakhir dengan konyol, namun cerita fiksi ilmiah Doraemon selalu mendapat hati bagi para penggemarnya.
Adalah mahakarya Alm. Fujiko F. Fujio yang berhasil membuat tokoh kartun masa depan (entah musang atau kucing) bernama Doraemon ini sejak kemunculan pertamanya di manga tahun 1969 dan menjadi tokoh fenomenal di dunia anime Jepang.
Di Indonesia, bagi mereka yang grew up pada tahun 1990an atau setidaknya yang ketika itu masih duduk di bangku SD, petualangan Doraemon pasti tidak asing lagi. Tentu saja selain Nobita yang dari dulu hingga sekarang masih saja duduk di kelas 4 SD, cerita Doraemon bersama kantung ajaibnya selalu membuat kita terkagum-kagum. Seni kreativitas dan hikmah moralnya adalah harta warisan paling berharga yang pernah diberikan oleh setiap seri petualangan Doraemon.
Setelah hampir 20 tahun berjaya menghibur jagat raya, rumor says Fujio company berencana untuk menamatkan seri petualangan Doraemon. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini. Bukan tidak mungkin para penggemar Doraemon pun sudah bosan dengan petualangan yang terkesan monoton, hilangnya selera kekanak-kanakan penggemar juga seiring bertambahnya anime-anime dengan genre sejenis. Rumor ini sempat beredar di kalangan para penggemar dan mereka berusaha menebak-nebak akhir cerita Doraemon meskipun tidak sedikit juga yang kecewa dengan kebijakan Fujio company tersebut.
Saya sempat menggunakan metode internet research (cieehhh! Skripsi banget!!) dan surfing mengenai the end of Doraemon ini. Hasilnya ternyata terdapat 3 alternatif ending doraemon. Warning: Spoiler Alert! Data yang diberikan mungkin benar, mungkin tidak, mungkin juga HOAX! Kalo mau cek aja sendiri!
Alternatif ending yang pertama diceritakan bahwa selama ini Nobita adalah anak yang Autis yang menganggap Doraemon adalah teman imajinernya. Sehingga eksistensi Doraemon selama ini adalah tidak nyata. Udah. Titik. Garing kan? Tentu saja ending ini mendapat tentangan keras dari para penggemarnya. Ya iyalah! Masa cuman gitu doang? Ga ada ide lagi ato emang males mikir?
Alternatif ending kedua jauh lebih pesimistik. Kali ini diceritakan bahwa Nobita mengalami kecelakaan dan menderita koma yang sangat panjang. Untuk menyembuhkannya diperlukan biaya besar untuk operasi di kepalanya. Doraemon menjual semua alat-alat yang disimpan dalam kantung ajaibnya. Namun, operasinya ternyata gagal. Doraemon telah menjual seluruh peralatannya kecuali satu alat sebagai last resort-nya. Dia menggunakan alat itu agar Nobita bisa pergi ke tempat yang Ia dambakan kemana pun itu. Akhirnya tempat yang ingin dituju Nobita adalah surga. Perpisahan terakhir antara Doraemon dan Nobita terjadi ketika Nobita akhirnya meninggal dunia.
Setelah kecewa dengan kedua ending di atas, muncul alternatif ending ketiga yang rada manusiawi. Entah benar atau tidak, ceritanya seperti ini. Setelah kelelahan mengalami dozens of fantastic adventure bersama Nobita dan kawan-kawannya siapa-lagi-kalau-bukan-Suneo,Giant dan Shizuka, salah satu komponen dari mesin Doraemon mengalami kerusakan yaitu pada baterai memorinya. Dorami, adik Doraemon, berusaha memperbaiki komponen tersebut dengan mengganti baterainya yang baru namun harus dibayar dengan konsekuensi mahal: memori petualangan bersama Nobita selama ini akan hilang dan Doraemon pun belum tentu memiliki sifat seperti dulu lagi. Nobita yang tidak ingin “roh” Doraemon yang dulu pergi dengan tegas menolaknya dan berusaha mencari jalan lain tanpa harus mengganti baterai memori Doraemon, bagaimana pun caranya.
Seperti yang diketahui, Nobita adalah anak dengan tingkat intelegensia hampir di bawah rata-rata anak-anak seumurnya. Tidak memiliki bakat apa-apa. Olah raga pun tidak jago. A weak-pathetic-looser would be best to describe him. Namun determinasi yang kuat untuk mengembalikan Doraemon seperti sediakala membuatnya menjadi seorang pejuang keras meskipun dia tahu kelemahan dia sendiri dibandingkan dengan teman-teman sebayanya. Belajar dari kesalahannya, Nobita menjadi lebih mandiri dan mulai meningkatkan kemampuan intelektualitasnya di sekolah.
Nobita akhirnya tumbuh dewasa menjadi seorang ilmuwan terkenal di Jepang. Setelah menikah dengan Shizuka, Nobita mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang Artificial Inteligence. Akhirnya setelah melalui perjalanan yang tidak mudah, Nobita tua sukses menjadi kontributor utama kemajuan teknologi di Jepang. Namun masih ada satu tugas lagi yang masih harus diselesaikan : memperbaiki komponen baterai memori Doraemon yang selama ini rusak.
Teknologi buatan perusahaan Nobita di masa depan memungkinkan baterai memori Doraemon diperbaiki tanpa harus kehilangan memori masa lampaunya. Selain itu, beberapa komponen utama Doraemon pun sudah diciptakan oleh perusahaan yang sama. Doraemon pun berhasil diperbaiki dan dia sama seperti Doraemon yang dulu. “roh”nya tidak hilang. Doraemon telah kembali.
Setelah reuni kecil-kecilan dengan tangis, tawa dan haru, Doraemon bertanya kepada Nobita “apa tugasku kali ini, Nob?”. Nobita menjawabnya “aku sudah tua, Mon! Sudah bau tanah. Aku sudah bisa mengurus diriku sendiri sekarang. Lebih baik kamu kembali ke masa lalu ketika kamu pertama kali muncul di laci meja belajarku dan bertemu aku yang dulu”. “Baiklah!”. Doraemon beranjak ke mesin waktunya, berpisah dengan Nobita tua dan kembali ke masa lalu.
Nobita tua merasa senang bisa menghidupkan kembali Doraemon dari mati surinya. Beruntung dia telah menciptakan teknologi canggih. Namun dia merasa ada sesuatu yang membuatnya terpaku. Dia baru sadar bahwa ternyata selama ini, dialah pencipta robot musang bernama Doraemon tersebut karena semua teknologi yang digunakan Doraemon adalah berasal dari perusahaannya. Nobita pun tersenyum kecil dan dia mensyukuri hasil jerih payah selama ini yang akan dinikmati oleh anak-anak seluruh negeri. Termasuk Nobita di masa lalu. Perjalanan Doraemon pun kembali ke masa lalu dan menjadi never ending story begitu seterusnya.
Nah di bawah ini adalah versi komik orisinil Doraemon the ending yang saya temukan di internet. Cerita yang penuh haru dan optimistik. Beruntung akhirnya saya dapat membaca episode terakhir cerita Doraemon meskipun tidak seakurat jalan cerita yang saya urai sebelumnya, namun the end makes everything cristal clear: Perjuangan Nobita yang tak kenal lelah menuju kebangkitan Doraemon, sebuah inspirasi moral dan impian masa kanak-kanak. Hiks! Y_Y
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik