Nokia sepertinya menyadari kebutuhan konsumen akan fasilitas online. Kali ini vendor asal Finlandia itu “bermain-main” dengan layanan e-mail dan akses kecontent online. Lewat ponsel kelas bawah Nokia 2323 Classic, vendor kembali memperkenalkan layanan Ovi Share. Dengan layanan ini, pengguna dapat meng-upload foto dan berbagi content ponsel secaraonline. Selain dua layanan tersebut, ponsel ini masih menawarkan fitur-fitur standar kelas bawah.
Desain
Hadir dengan desain batang permen sederhana, Nokia 2323 Classic dibekali material yang baik. Konsep coverdengan list warna silver yang mengelilingi area layar dan D-pad membuatnya terlihat cantik. Tekstur dan struktur keypad tertata rapi. Bidangnya cukup besar. Bahan plastiknya pun cukup lembut sehingga memberi rasa nyaman ketika dipencet. Tersedia pula tombol leftdan right key yang bisa dipersonalisasi untuk memberi kemudahan pengguna mengakses menu yang paling sering digunakan. Begitu pula arah pergeseran D-pad, masing-masing arahbisa diatur sesuai dengan menu pilihan.
Hadir dengan desain batang permen sederhana, Nokia 2323 Classic dibekali material yang baik. Konsep coverdengan list warna silver yang mengelilingi area layar dan D-pad membuatnya terlihat cantik. Tekstur dan struktur keypad tertata rapi. Bidangnya cukup besar. Bahan plastiknya pun cukup lembut sehingga memberi rasa nyaman ketika dipencet. Tersedia pula tombol leftdan right key yang bisa dipersonalisasi untuk memberi kemudahan pengguna mengakses menu yang paling sering digunakan. Begitu pula arah pergeseran D-pad, masing-masing arahbisa diatur sesuai dengan menu pilihan.
Ponsel ini dibekali layar LCD transflektif 16 bit warna. Resolusi gambarnya khas ponsel “arus bawah”, yakni 128 x 160 piksel. Pengaturan kontras dan tingkat brightness yang pas cukup membuat gambar dan menu yang ditammpilkan terlihat jelas. Soal interface, Nokia 2323 Classic menerapkan platform Series 40 5th Edition Feature Pack 1 LE. Ponsel ini juga didukung platform Java MIDP 2.1, CLDC-1.1. Dengan begitu, berbagai aplikasi Java bisa disisipkan ke ponsel ini. Namun, basisnya belum mendukung format 3D. Selain itu, kapasitas memori yang disediakan untuk Java hanya 512 MB. Selain itu, ponsel ini didukung data bearer GPRS denganbrowser Opera Mini. Performanya lumayan baik dalam menampilkan halaman situs Internet, termasuk akses ke portal Ovi.mobi dan Nokia.mobi.
Untuk urusan messaging, ponsel ini tentu menyediakan fasilitas SMS dan MMS. Bukan cuma itu, ponsel ini juga mendukung e-mail client. Untuk pengaturannya, pengguna lebih dipermudah lewat setting otomatis menggunakan kanal Internet, alias over the air. Namun, ada juga pengaturan manual. Fasilitas e-mail pada ponsel ini bisa terintegrasi langsung dengan layanan yang ditawarkan Nokia, yakni Ovi Mail.
Radio FM
Inilah fasilitas unggulan Nokia 2323 Classic. Interface dan performanya sebenarnya tak jauh berbeda dari radio FM pada ponsel lain. Tetap harus mencolokan headset jika ingin mengaktifkannya. Adapun port yang digunakan adalah jack 2,5 mm.
Inilah fasilitas unggulan Nokia 2323 Classic. Interface dan performanya sebenarnya tak jauh berbeda dari radio FM pada ponsel lain. Tetap harus mencolokan headset jika ingin mengaktifkannya. Adapun port yang digunakan adalah jack 2,5 mm.
Satu hal yang menarik, radio FM pada ponsel ini menyertakan kemampuan merekam siaran berita. Tinggal tekan tombol tengah D-pad, proses rekam dengan format WAV pun berlangsung dengan lancar. Bahkan hasil rekam ini bisa langsung diatur menjadi nada dering.
Pengguna bisa melakukan tuning secara otomatis maupun manual. Untuk mendapatkan kanal radio, tinggal menekan tombol search all station. Otomatis, frekuensi tiap stasiun akan tersimpan dalam slot yang tersedia. Soal kemudahan akses, Nokia 2323 Classic menanamkan tombol khusus yang menyatu dengan tuts bintang (*) dengan ikon radio.
Fitur
Minim fasilitas merupakan hal wajar pada ponsel ini. Itu karena kelasnya yang low-end. Selain e-mail dan radio FM, tak ada lagi yang bisa dibanggakan. Memang ada pemutar musik MP3, namun keberadaan fasilitas ini menjadi sia-sia lantaran terbatasnya kapasitas memori, terutama untuk menyimpan file lagu MP3, yang besar setiap file-nya sekitar 3 MB. Apalagi ponsel ini tidak menyediakan slot kartu memori eksternal.
Minim fasilitas merupakan hal wajar pada ponsel ini. Itu karena kelasnya yang low-end. Selain e-mail dan radio FM, tak ada lagi yang bisa dibanggakan. Memang ada pemutar musik MP3, namun keberadaan fasilitas ini menjadi sia-sia lantaran terbatasnya kapasitas memori, terutama untuk menyimpan file lagu MP3, yang besar setiap file-nya sekitar 3 MB. Apalagi ponsel ini tidak menyediakan slot kartu memori eksternal.
Untuk mendukung pemutar lagu, ponsel ini dibekali loudspeaker yang tertanam di bodi belakang. Suara yang dihasilkan cukup lantang. Sayang, ketika volume disetel maksimal, suaranya jadi cempreng.
Selain itu, Nokia 2323 Classic dilengkapi sarana konektivitas Bluetooth, untuk transfer file lagu misalnya. Sayang, belum mendukung profil A2DP untuk memainkan lagu secara nirkabel.
Ponsel ini dipersenjatai baterai litium ion berkapasitas 1.020 mAh (BL-5C) sebagai sumber tenaga. Untuk sebuah ponsel low-end, baterai ini terbilang cukup bertenaga. Strategi ini memang banyak diterapkan pada ponsel kelas bawah dalam menjaring konsumen. Untuk sekadar bertahan, baterai ini bisa menyuplai energi hingga tiga hari.
Kesimpulan
Banderol Rp 600 ribuan rasanya cukup murah mengingat ponsel ini memiliki desain cantik, kemampuan e-mailyang sudah didukung layanan Ovi Share, radio FM stereo dengan kemampuan recording, pemutar musik MP3, dan sarana konektivitas Bluetooth. Sayang, kapasitas memori yang disediakan sangat terbatas.
Banderol Rp 600 ribuan rasanya cukup murah mengingat ponsel ini memiliki desain cantik, kemampuan e-mailyang sudah didukung layanan Ovi Share, radio FM stereo dengan kemampuan recording, pemutar musik MP3, dan sarana konektivitas Bluetooth. Sayang, kapasitas memori yang disediakan sangat terbatas.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik