Untuk mengukur produktivitas tenaga kerja, setidaknya terdapat dua langkah utama yang harus dilakukan.
1. Menentukan Indikator Produktivitas
Yang pertama adalah mengidentifikasi indikator produktivitas yang relevan untuk masing-masing jenis jabatan/posisi. Proses identifikasi ini dapat dilakukan dengan cara merumuskan hasil apa yang diharapkan dari masing-masing posisi tersebut. Dari sini kemudian dapat ditentukan indikator produktivitas yang terukur, jelas dan relevan. Contoh konkret indikator produktivitas adalah sebagai berikut.
Untuk posisi di bagian produksi, maka indikatornya dapat berupa:
-- jumlah produksi yang dihasilkan per shift
-- persentase jumlah produk cacat dibanding total produk yang dihasilkan (produk yang cacat sesungguhnya juga merupakan faktor pengurang produktivitas sebab proses re-work untuk memperbaiki produk cacat sangat menyita waktu dan energi).
Untuk posisi di bagian maintenance, maka indikatornya dapat berupa: rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan mesin produksi
Untuk posisi di bagian warehouse/gudang, maka indikatornya dapat berupa:
-- Jumlah barang (dalam ukuran ton) yang dapat dikeluarkan dari gudang per jam
-- Jumlah barang (dalam ukuran ton) yang dapat dimasukkan ke dalam gudang per jam
Untuk posisi di bagian keuangan, maka indikatornya dapat berupa: rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap jenis laporan keuangan dan akuntansi
Untuk posisi di bagian penjualan, maka indikatornya dapat berupa:
-- Jumlah penjualan (dalam rupiah) per salesman
-- Jumlah kunjungan ke outlet penjualan per hari
2. Menentukan Standar Produktivitas
Setelah Anda dapat menentukan daftar indikator produktivitas yang relevan dan lengkap untuk beragam posisi dalam perusahaan Anda, maka langkah berikutnya menentukan standar produktivitas yang diharapkan. Misalnya, standar produksi per shift 1000 ton. Atau, standar rata-rata waktu untuk memperbaiki kerusakan mesin produksi 8 jam efektif. Standar ini bisa Anda peroleh dengan dua cara.
Pertama, membandingkan dengan standar rata-rata industri. Data standar rata-rata industri ini bisa Anda peroleh melalui asosiasi industri di mana perusahaan Anda berkiprah. Cara kedua, dengan melakukan observasi terhadap level produktivitas yang selama ini terjadi dalam perusahaan Anda. Dari observasi di lapangan ini Anda bisa mengestimasi berapa kira-kira standar produktivitas yang ideal.
cara mengukur produktivitas
Written By haris on Thursday, January 13, 2011 | 5:53 PM
Related Articles
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik