Pemerintah mulai membahas tema dan rencana kerja pemerintah(RKP) tahun 2011. Pembahasan antara lain mengenai beberapa program percepatan pertumbuhan ekonomi tahun depan.(Investor Daily, 24 Maret 2010). Tahun 2011 disiapkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, yaitu di kisaran 6-6,3%, meningkat dari target pertumbuhan tahun 2010 yang ditetapkan sebesar 5,5%. Dengan cara ini, pemerintah berharap target pertumbuhan sebesar 7% pada tahun 2013 dapat tercapai.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 yang diproyeksi 6-6,3% diharapkan dapat ditopang oleh sektor konsumsi rumah tangga sebesar 5,2-5,3%, dan konsumsi pemerintah sebesar 10,9-11,2%. Investasi diperkirakan tumbuh sebesar 7,9-10,9%, sedangkan ekspor barang dan jasa diperkirakan mencapai 9,7-10,6% dan impor barang dan jasa sekitar 14,3-15,9%.
Tabel 1: Proyeksi dan Realisasi Pertumbuhan Ekonomi RI 2009-2011
Proyeksi 2009 | Realisasi 2009 | Proyeksi 2010 | Proyeksi 2011 | |
Pertumbuhan | 4,8% | 4,5% | 5,5% | 6-6,3% |
Konsumsi Rumah Tangga | 5,2% | 4,9% | 5,3% | 5,2-5,3%, |
Konsumsi Pemerintah | 14,7% | 15,7% | 9,3% | 10,9-11,2% |
Investasi | 7,7% | 3.3% | 7,2% | 7,9-10,9% |
Ekspor | -14.4% | -9,7% | 5,1% | 9,7-10,6% |
Impor | -16,8% | -15% | 7,2% | 14,3-15,9% |
Sumber data: diolah dari BPS, Nota Keuangan APBN2010 dan RPJMN 2010-2014
Berdasarkan pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa target pemerintah cenderung meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi dunia pasca krisis keuangan global tahun 2008. Peningkatan yang konsisten terutama terlihat pada sisi konsumsi rumah tangga, ekspor dan impor . Hal ini sejalan dengan mulai membaiknya permintaan dunia yang terpuruk pada pada tahun lalu dimana tercermin pada kondisi ekspor dan impor yang negatif.
Motor penggerak pertumbuhan masih ditopang oleh konsumsi, terutama konsumsi pemerintah yang terlihat pada porsinya yang relatif besar dibandingkan yang lain. Namun, proyeksi kontribusi konsumsi pemerintah mengalami penurunan seiring dengan peningkatan target pertumbuhan investasi. Hal ini dapat dinilai cukup baik karena sektor konsumsi tidak dapat dijadikan sebagai penopang utama secara terus menerus. Sektor investasi harus mulai berperan lebih besar dalam menopang pertumbuhan agar tercipta kualitas pertumbuhan yang lebih baik.
Untuk meningkatkan kontribusi investasi terlihat sinyal positif dari pemerintah dengan meningkatnya alokasi anggaran pembangunan infrastruktur. Alokasi anggaran pembangunan infrastruktur meningkat dari Rp 88,5 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 133,9 triliun pada tahun 2011. Alokasi anggaran infrastruktur tahun 2011 ini merupakan yang terbesar dalam 6 tahun terakhir.
Percepatan pertumbuhan ekonomi 2011 selain didukung dengan pengeluaran pemerintah, juga harus memanfaatkan peluang investasi pihak swasta. Pemberian insentif secara tepat dalam hal ini diperlukan untuk mendorong peningkatan investasi pihak swasta. Wacana tax holiday 2011 dapat ditindaklanjuti dalam meningkatkan peran swata dalam perekonomian. Selain itu peningkatan efektifitas dan efisiensi birokrasi yang didukung dengan reformasi berkelanjutan secara tidak langsung akan memberikan dampak positif pada peningkatan investasi swasta dalam perekonomian.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik