Home » » 5 pelajaran berharga

5 pelajaran berharga

Written By haris on Saturday, June 19, 2010 | 12:46 PM


Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang sangat bagus untuk kita, mari
kita renungkan bersama

1. Pelajaran Penting ke-1, semuanya penting

Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz
mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-
kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai
pada soal yang terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama
depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?. Saya yakin
soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini.
Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya
tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu
saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai,
seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir
akan "dihitung" atau tidak. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si
Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang.
Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara,
walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"!
Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama
depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".

2. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan

Malam itu , pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro
rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama.
Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang
hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan
perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah
kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil
berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk
menolong ibu ini.
Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-
an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro
selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu
mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa,
si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu
mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-
tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya,
karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar
berwarna (1960-an !) khusus dikirim ke rumahnya. Terselip surat
kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : "Terima kasih
nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya
membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan
menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk
hadir disisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan
memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu
pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole.

Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di
USA

3. Pelajaran penting ke-3 :Selalulah perhatikan dan ingat, pada
semua yang anda layani.

Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak
laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di
meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih
dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu
ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak
kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari
koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja
berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di
meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak
sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai
menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi
dikantongnya. "Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja
ya..."ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut,
meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan.
Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.
Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak
kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping
piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin
1-sen. Anda bis a lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream
Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang
tip yang "layak"..... .

4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah
batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian
bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu
itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja
tiba ditempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak
juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak
membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau
melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah
seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika
semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan
mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak
mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu
besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya,
ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas
dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk
orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini
kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa
mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan
yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.

5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan.

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarel awan yang bekerja di
sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang
bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat
jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria
kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit
yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan
penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap
medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap
memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil
itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan
berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu
bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si
kecil ini berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya. Wajah sang
kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya
menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara
yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati
dokter... ?"Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa,
bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa
kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah
segalanya... . 

Share this article :

0 Komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar disini walaupun hanya "Hay". Kami akan menghargai komentar anda. Anda berkomentar saya akan berkunjung balik

 
Support : Aris Decoration | Galaxy Young
Copyright © 2014. All in here - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger